Beredarnya kabar bahwa serangan virus kembali melonjak di negara China membuat masyarakat global kembali skeptis dan takut dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Human Metapneumovirus (HMPV) adalah sebuah virus yang menyebabkan infeksi pernapasan seperti flu, bronkitis, hingga penyakit pernapasan lainnya.Â
Virus HMPV ini dapat menular melalui berbagai cara, dari droplet pernapasan, hingga kontak langsung dengan sekresi seperti air liur, lendir, dan semacamnya. Meski terdengar mengerikan, berikut 3 fakta menarik tentang virus HMPV yang wajib diketahui!
1. Virus HMPV bukanlah virus baru
Merebaknya virus HMPV di negara China akhir akhir ini, membuat warganet menganggap bahwa virus HMPV adalah virus baru seperti COVID-19. Faktanya, virus HMPV ini sudah ditemukan sejak tahun 2001, dan sudah menyebar secara pasif tanpa sepengetahuan orang orang.Â
Dikutip dari video BeritaSatu yang dipublikasikan pada 10 Januari 2025, dijelaskan oleh juru bicara Kemenkes bahwa virus HMPV bukanlah virus baru, dan tidak bisa disamakan dengan COVID-19.Â
"Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. COVID-19 itu menyebabkan pandemi, itu artinya ada virus baru, artinya ada varian baru dari virus corona. Dan apa yang terjadi di Tiongkok kemarin ini bukanlah virus baru. HMPV ini adalah virus lama. Yang tadi seperti saya utarakan, sudah ada sejak tahun 2001. Jadi sebetulnya, tidak bisa dikatakan bahwa, sama dengan COVID-19. Karena bukan pandemi, sekali lagi, HMPV adalah virus yang lama-" Ujar juru bicara Kemenkes, Widyawati.
2. Virus HMPV adalah virus yang bersifat musiman
Saat ini, virus HMPV memang menjadi sebuah keresahan baru warganet. Namun faktanya, virus HMPV ini adalah virus yang bersifat musiman. Infeksi virus HMPV ini mencapai puncaknya pada akhir musim dingin hingga awal musim semi. Virus ini kerap menginfeksi orang saat musim dingin bagi negara subtropis, dan musim pancaroba bagi negara subtropis.
Di negara bagian belahan bumi utara, virus ini kerap menginfeksi manusia pada musim dingin hingga musim semi. Pada negara tropis, virus ini seringkali dikaitkan dengan hujan dan musim pancaroba.
3. Rentan menyerang anak kecil dan lansia