Mohon tunggu...
Aditya Hera Nurmoko
Aditya Hera Nurmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Hobi Menulis, Wiridan, Baca Buku dan Jurnal, Olah Raga, Tidur

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Smelter Morowali Menjadi Motor Penggerak Ekonomi dan Sosial di Sulawesi Tengah

22 Juni 2024   13:18 Diperbarui: 22 Juni 2024   13:29 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: kompilasi dari gunbusternickelindustry.com, detik.com dan Kompas.id

Morowali, Sulawesi Tengah - Sejak kehadirannya di tahun 2019, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) telah menjelma menjadi motor penggerak ekonomi dan sosial di Sulawesi Tengah. Keberadaan smelter nikel ini tidak hanya menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di tingkat makro, tetapi juga memberikan dorongan kuat pada ekonomi mikro serta kesejahteraan sosial masyarakat sekitarnya.

Dibangun dengan visi memajukan bangsa dan memberdayakan masyarakat, PT Gunbuster Nickel Industry mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di Sulawesi Tengah, dengan membawa perubahan signifikan bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya.

PT GNI menerapkan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI). NPI ini merupakan bahan baku penting untuk pembuatan stainless steel, yang dapat dijadikan sebagai peralatan makan, bahan baku badan pesawat, dan berbagai produk industri lainnya.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Lahirnya UMKM Baru

Kehadiran PT GNI ini akhirnya dapat membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk mendirikan usaha mereka sendiri dan meningkatkan taraf hidup mereka di sekitar PT GNI.

Salah satu kisah sukses yang mencerminkan dampak ini adalah Suwardi, seorang penjual siomay di Desa Bunta, Morowali Utara. Sebelum kehadiran PT GNI, Suwardi hanya bekerja sebagai petani. Namun, melihat peluang yang muncul dari banyaknya karyawan PT GNI, ia memutuskan untuk beralih profesi menjadi penjual siomay. Keputusan ini terbukti tepat, dengan peningkatan pendapatan yang signifikan sehingga ia mampu membangun kos-kosan untuk karyawan PT GNI.

Contoh lain adalah Warung Ardiansyah yang didirikan pada awal Oktober 2022. Awalnya hanya sebuah warung kecil tanpa karyawan, kini warung tersebut telah berkembang menjadi dua petak dan mempekerjakan tiga orang.

Multiplier Effect yang Berkelanjutan

Multiplier effect dari kehadiran PT Gunbuster Nickel Industry juga sangat nyata. Banyak warga lokal yang membuka usaha baru seperti warung makan, toko kelontong, jasa cukur rambut, bengkel, dan layanan perbankan tanpa kantor seperti BRILink. Bahkan, pembangunan puluhan unit kos-kosan di sekitar smelter memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat setempat. Semua ini menunjukkan bahwa PT GNI tidak hanya berfokus pada keuntungan perusahaan tetapi juga berkomitmen terhadap pemberdayaan ekonomi lokal.

Pertumbuhan usaha-usaha kecil seperti ini tidak hanya menyediakan barang dan jasa bagi karyawan PT GNI, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Kisah Suwardi hanyalah satu dari sekian banyak contoh bagaimana PT GNI telah memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Kehadiran perusahaan ini telah menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun