Mohon tunggu...
Aditya Hera Nurmoko
Aditya Hera Nurmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Hobi Menulis, Wiridan, Baca Buku dan Jurnal, Olah Raga, Tidur

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Menyongsong Pilkada Banyumas 2024, Momentum Menyelesaikan Isu Ekonomi dan Pembangunan

31 Mei 2024   01:18 Diperbarui: 7 Juni 2024   20:45 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Doc pribadi/AI Image Generator

Kemacetan lalu lintas semakin menjadi masalah di Banyumas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan jumlah kendaraan bermotor, sempitnya jalan, dan kurangnya disiplin para pengguna jalan.

Pemanfaatan Dana Desa Mendorong Pembangunan Ekonomi Lokal

Pemanfaatan dana desa menjadi isu strategis yang penting dalam pembangunan ekonomi lokal. Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan mengidentifikasi beberapa prioritas penggunaan dana desa untuk tahun 2024, termasuk pembangunan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. 

Dana desa digunakan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pengembangan pertanian berkelanjutan.

Pada tahun 2023, alokasi dana desa untuk Banyumas mencapai Rp 200 miliar, dengan sekitar 40% dialokasikan untuk pengembangan ekonomi lokal. Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan mengurangi tingkat kemiskinan.

Tantangan dan Peluang: Kemiskinan, Pengangguran, dan Penguatan SDM

Tantangan utama dalam pembangunan Banyumas meliputi kemiskinan dan pengangguran. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat kemiskinan di Banyumas pada tahun 2023 mencapai 11,5%, sementara tingkat pengangguran terbuka berada di angka 5,2%. tingkat kemiskinan di Banyumas lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu 9,70%. 

Sementara tingkat pengangguran terbuka di Banyumas mencapai 6,10%, lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu 5,84%. 

Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya lapangan pekerjaan, upah minimum yang rendah, dan akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang rendah. Program pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan.

Selain itu, pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan juga menjadi perhatian penting. Program penghijauan, pengelolaan sampah yang baik, dan penggunaan energi terbarukan merupakan beberapa langkah yang harus diambil untuk menjaga kelestarian lingkungan Banyumas.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun