Namun, masih ada sejumlah permasalahan yang perlu diatasi. Sarana dan prasarana wisata di Banyumas, seperti jalan, toilet, dan tempat sampah, masih kurang memadai. Selain itu, kualitas layanan di beberapa destinasi wisata belum optimal, dan inovasi dalam produk wisata masih kurang.
Infrastruktur dan Konektivitas; Fondasi Pembangunan Ekonomi
Infrastruktur yang memadai merupakan kunci utama dalam mendukung pembangunan ekonomi. Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Banyumas 2024-2026 menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur transportasi untuk mendukung aktivitas ekonomi dan pariwisata.Â
Pembangunan jalan dan fasilitas pendukung lainnya menjadi prioritas untuk memperlancar arus barang dan jasa, serta meningkatkan mobilitas penduduk.
Menurut data Renstra, anggaran untuk infrastruktur transportasi mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya.Â
Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Namun, tantangan masih ada. Jalan rusak dan berlubang menjadi masalah kronis di beberapa ruas jalan di Banyumas. Kondisi jalan yang buruk seringkali menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.Â
Selain itu, banyak jembatan yang sudah tua dan rawan ambruk, terutama saat musim hujan. Transportasi umum yang belum memadai juga menyulitkan akses masyarakat ke berbagai tempat. Insiden seperti kecelakaan di Jalan Raya Purwokerto-Ajibarang dan ambruknya Jembatan Kalibawang menyoroti urgensi perbaikan infrastruktur.
Kesenjangan infrastruktur masih terjadi di Banyumas. Infrastruktur di daerah perkotaan umumnya lebih baik dibandingkan dengan infrastruktur di daerah pedesaan.Â
Pemeliharaan infrastruktur di Banyumas masih belum memadai. Hal ini menyebabkan banyak infrastruktur yang cepat rusak dan tidak dapat digunakan.Â