Mohon tunggu...
Aditya Hera Nurmoko
Aditya Hera Nurmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Hobi Menulis, Wiridan, Baca Buku dan Jurnal, Olah Raga, Tidur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Merdeka, Apa yang Telah Kita Capai?

16 Agustus 2023   01:12 Diperbarui: 16 Agustus 2023   12:34 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia Merdeka, Apa yang Telah Kita Capai?

Selama 77 tahun Indonesia telah merdeka, kita tidak bisa mengabaikan betapa jauh bangsa ini telah berkembang. Sejak kemerdekaan, perjalanan Indonesia penuh dengan tantangan, kemenangan, dan impian besar. Namun, saat kita merayakan prestasi kita, kita tidak boleh melupakan tantangan besar yang masih menghadang di hadapan kita.

Kemajuan Indonesia

Mendengar kata "Indonesia" memang tak mungkin lepas dari kisah sukses ekonominya yang maju. Seperti yang dikutip dari The World Bank (2022), negeri ini telah menempatkan diri sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan meraih posisi ke-10 di dunia dalam hal paritas daya beli. Namun, di tengah gebrakan-gebrakan ekonomi ini, sebuah pertanyaan tumbuh: benarkah kemajuan ini menyentuh semua lapisan masyarakat?

Data dan kutipan dari berbagai sumber pustaka mengungkap keberagaman kemajuan yang terjadi. Sektor pendidikan mengalami evolusi yang signifikan, dengan jendela-jendela peluang yang terbuka lebih lebar. Namun, tantangan tetap berjalan, seperti masalah pendanaan yang menghantui serta kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan, sebagaimana diuraikan oleh Olyver Wyman (2023).

Tidak ketinggalan, dalam perihal kesehatan, upaya perbaikan meski terlihat, namun sumber daya yang masih terbatas dan kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin tetap menarik perhatian. Medical Tourism Magazine (2023) memberikan gambaran menyeluruh mengenai permasalahan dalam sistem kesehatan Indonesia, termasuk upaya kreatif untuk mencari solusi.

Infrastruktur adalah medan lainnya di mana Indonesia berlari. Namun, walaupun deru mega projek terasa, penting untuk selalu mengevaluasi siapa yang sebenarnya mendapat manfaatnya, seperti yang ditegaskan oleh Olyver Wyman (2023).

Tantangan Indonesia

Ketika cahaya kemajuan terbit, bayang-bayang kemiskinan masih saja membayanginya. Pertumbuhan ekonomi tak ubahnya angan-angan jika tak berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya. Dalam rentang 77 tahun ini, fakta mengenai 28 juta penduduk Indonesia yang masih terjerat kemiskinan (Olyver Wyman, 2023) menjadi sorotan yang tak boleh diabaikan.

Pengangguran, meskipun dikelilingi oleh sumber daya melimpah, tetaplah menjadi masalah yang meruncing. Pendidikan yang membaik perlu diiringi oleh peluang kerja yang lebih relevan, sebuah pernyataan yang semakin diperkuat oleh kenyataan di lapangan.

Korupsi, musuh yang sudah terlalu lama dikenal, terus merongrong potensi pertumbuhan. Di tengah upaya menuju transparansi, kerja keras masih harus ditempuh untuk membersihkan lembaga-lembaga negara dari praktek-praktek yang merusak.

Konflik sosial, luka lama yang memar di dada bangsa, masih saja tersimpan. Dari konflik agama hingga perpecahan suku, harmoni yang diperjuangkan begitu rapuh.

Perubahan iklim yang meluas menjadi ancaman global juga menunjuk Indonesia sebagai salah satu korbannya. Upaya perlindungan terhadap lingkungan dan perubahan dalam pola cuaca harus dihadapi dengan penuh kesiapan.

Saat Masa Depan Menanti

Namun, di tengah segala tantangan dan potret yang diuraikan, masa depan Indonesia memang tampak berseri. Semua itu tergantung pada sejauh mana bangsa ini bersedia menghadapi tantangan dengan ketajaman kritis dan semangat untuk berubah. 

Dari perjalanan panjang ini, kita memahami bahwa Indonesia tak sekadar tentang apa yang telah dicapai, tetapi juga tentang apa yang harus dicapai. Tantangan dan mimpi terus menjadi kompas yang membawa kita mengarungi gelombang sejarah.

Kesimpulannya, Indonesia memiliki masa depan yang cerah, namun hanya jika kita bersedia menghadapi tantangan-tantangan yang ada dengan tekad dan kerja keras. Kita telah mencapai banyak hal sejak merdeka, tetapi masih ada jalan yang harus ditempuh untuk mencapai cita-cita besar kita. 

Dengan semangat kritis, tekad untuk berubah, dan kerja sama yang kokoh, kita dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Tantangan dan impian terus bersatu dalam perjalanan panjang bangsa ini. Apa yang telah kita capai dan apa yang masih harus kita capai, itulah Indonesia yang sebenarnya.

Referensi:

The World Bank (2022). Having maintained political stability, Indonesia is one of East Asia Pacific’s most vibrant democracies, emerging as a confident middle-income country. https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/overview

Olyver Wyman. 2023. The Future Of The Indonesian Healthcare Ecosystem. https://www.oliverwyman.com/our-expertise/insights/2018/nov/the-future-of-the-indonesian-healthcare-ecosystem.html

Medical Tourism Magazine. 2023.  Indonesia's Failing Healthcare Industry and How Medical Tourism Can Help. https://www.magazine.medicaltourism.com/article/indonesias-failing-healthcare-industry-and-how-medical-tourism-can-help

USAID. 2023.  Fact Sheets.  https://www.usaid.gov/indonesia/fact-sheets

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun