Mohon tunggu...
Aditya Henri Kaisar
Aditya Henri Kaisar Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa Universitan Jenderal Achmad Yani

Hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Perjuangan Sukarjo Wiryopranoto

2 Juli 2024   19:29 Diperbarui: 2 Juli 2024   19:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukarjo Wiryopranoto atau Raden Soekardjo Wirjopranoto lahir di Cilacap pada hari Jumat tanggal 5 Juni 1903. Beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus Pahlawan Nasional. Selain itu, ia ikut serta dalam operasi perebutan Kembali Irian Barat yang sempat dikuasai olelh Belanda.

Soekardjo adalah putra dari Wiryodiharjo, beliau adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Ayah dari beliau meninggal pada saat ia berusia tiga tahun sehingga ia hidup dengan ibunya. Sukarjo dapat menempuh Pendidikan di ELS (Europeesche Lagere School). Itu adalah sekolah dasar yang ada pada jaman Hindia Belanda. Setelah lulus dari ELS, beliau melanjutkan pembelajarannya di Rechts School dan bekerja sebagai pegawai negeri.

Sukarjo berpikir, daripada hanya menjadi pegawai negeri yang notabene bekerja untuk kepentingan pemerintah Belanda, ia pun mendirikan kantor pengacara untuk menegakan keadilan. Tak cukup sampai disitu, Sukarjo juga bergabung dalam organisasi Budi Utomo dan menjabat sebagai Ketua Cabang Malang.

Pada tahun 1933, Sukarjo tergabung dalam keanggotaan Dewan Rakyat (Volksraad) sebagai perwakilan dari Budi Utomo dalam Fraksi Nasional yang dipimpin oleh M. H. Thamrin, R. P. Soeroso, dan Otto Iskandardinata.

Sepak terjangnya dalam dunia hukum dan politik memuncak pada saat menjadi anggota Partai Indonesia Raya (Parindra) pada tahun 1936. Aktivitasnya di organisasi tersebut memberikan kesempatan bagi orang asli Indonesia untuk menjabat sebagai walikota melalui siding pada tahun 1937 tetapi usulan tersebut ditolak oleh pemerintah Belanda.

Perjuangan Sukarjo terus meningkat sampai ia pernah menjabat sebagai Suta Besar Indonesia untuk Vatikan, Dubes Luar Biasa untuk Italia dan Tiongkok. Dan kemudian puncaknya beliau ditetapkan sebagai Wakil Tetap Indonesia untuk PBB.

Sukarjo Wiryopranoto wafat pada tanggal 23 Oktober 1962 di Kota New York, Amerika Serikat. Kemudian jenazahnya dipulangkan ke Indonesia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun