Mohon tunggu...
Aditya Hardi
Aditya Hardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Berisi segala macama bentuk informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan update info terkini yang anda butuhkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ervin Goffman dengan Pemikirannya yaitu Drama Turgi

17 Oktober 2022   19:24 Diperbarui: 17 Oktober 2022   20:11 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ervin Goffman

Goffman merupakan sosiolog asal amerika yang sangat terkenal di abad 20 . Ia dilahirkan di Alberta Kanada pada tanggal 11 Juni 1922, keluarganya merupakan seorang yahudi ukraina yang berpindah ke kanada pada pergantian abad. Lalu ia meninggal ditahun 1982  pada tanggal 19 November karena Kanker Perut. Adapun karyanya yang cukup menginspirasi dalam dunia sosiologi adalah The Presentation of  Self in Everyday Life (1956). Beliau juga merupakan seorang presiden ke 73 dari American Sociological Association. Studi yang sampai saat ini dikenal dan masih sering dibahas adalah Drama Turgi.

Yang mana dalam teori drama turgi manusia bukan sedang memainkan drama, melainkan kehidupan manusia itulah yang merupakan sebuah drama, adapun kata drama turgi berasal dari yunani, drama = dramoai yang memiliki makna berbuat, beraksi, bertindak dsb. adapun banyak yang mengartikan drama sebagai sebuah lakon yang memiliki makna yang negative karena dianggap pencitraan yang penuh dengan kebohongan yang dilebih lebihkan.

Sebenarnya dalam Drama turgi, pencitraan disini bukan cuman dalam hal yang positif namun juga bisa sesuatu yang buruk, semisal orang yang mau terlihat keren dengan menato tubuh dan minum minuman yang tidak baik supaya orang disekitarnya menganggap dirinya itu sebagai seorang yang Bad boy/girl.

Dalam drama turgi juga terdapat dua panggung, back stage dan juga front stage. Front stage merupakan hal yang ditampilakan kepada audiens atau kepada orang orang, di front stage orang yang melakukan akan melakukan apa yang dia harapin ketika orang melihat dirinya. Sedangkan back stage ada sesuatu yang lebih rahasia atau hanya dirinyalah yang tau, semisal didepan orang kamu akan berusaha menjadi pribadi yang "keren" seperti tidak ngupil dan kentu sembarangan, tetapi di back stage kamu melakukan itu tanpa pertimbangan karena tidak ada audiens yang melihat.

Namun dalam teori drama turgi tidak sesimpel itu karena dalam mempelajari tingkah laku manusia tidak bisa dengan pandangan yang sangat simpel seperti itu karena manusia merupakan makhluk yang sangat kompleks, sehingga manusia bisa berada pada waktu yang sama ketika melakukan Front Stage dan Back Stage sekaligus.

Sekian penjelasan singkat tentang pemikiran seorang Ervin Goffman, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua, masih banyak hal tetang tokoh satu ini, kalian bisa search dari berbagai sumber seperti buku, podcast, artikel, jurnal dsb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun