[caption id="attachment_337992" align="aligncenter" width="300" caption="Duplikat David karya Michelangelo di Piazza della Signoria "]
Galleria dell‘Accademia pantas dikunjungi, karena galeri yang berdekatan dengan Palazzo Medici ini menjadi tuan rumah bagi mahakarya Michelangelo, yaitu David, dan ratusan pahatan lainnya. Basilica San Lorenzo berada tak jauh dari sini, terdapat kapel pribadi keluarga Medici, Capelle Medicee, dengan  makam Lorenzo dan Giuliano dè Medici karya Michelangelo. Kubah basilika ini mirip miniatur kubah Duomo, basilika ini adalah karya Brunelleschi.
[caption id="attachment_337993" align="aligncenter" width="300" caption="Palazzo Vecchio dari Piazza del Signoria"]
Masih memegang fungsi aslinya, Palazzo Vecchio – istana tua, adalah balai kota Firenze, yang sejak awal Renaisans menjadi pusat pemerintahan Republicca Fiorentina, kini Provinsi Firenze. Di dalamnya terdapat berbagai pahatan Michelangelo dan Donatello juga fresco raksasa karya Michelangelo. Palazzo ini berada di Piazza del Singoria – the lords’s square, lords yang dimaksud di sini ialah para politisi, sebuah piazza yang dihiasi dengan duplikat dari karya-karya terkenal, seperti David, Neptuno, juga Hercules dan Centaurus, Perseus dan Medusa, dinaungi Loggia dei Lanzi.
[caption id="attachment_337994" align="aligncenter" width="300" caption="Bagian luar Uffizi dengan banyak replika dari pahatan terkenal"]
Di samping balai kota, terletak Uffizzi – offices - dahulunya ialah perkantoran bagi pejabat pemerintahan, kini galeri seni, salah satu yang terbesar di Eropa, dengan lebih dari empat ribu karya seni. Antrean panjang selalu tampak di depan galeri ini. Sehari tak akan cukup jika ingin benar-benar menikmati galeri ini. Paling tidak, buatlah selfie di depan lukisan Birth of Venus dan Birth of Spring, oleh Sandro Boticelli, Madonna and Child, oleh Raphael, dan Medusa oleh Caravaggio. Sepanjang jalan di galeri, mata terpukau dengan berbagai lukisan dan pahatan cantik, dan banyak yang terlihat familiar.
[caption id="attachment_337996" align="aligncenter" width="300" caption="Fasade Basilica Santa Croce"]
Quartir Santa Croce terletak tidak jauh dari Palazzo Vecchio, di sini ada Piazza dan Basilica Santa Croce, gereja dan biara milih biarawan fransiskan. Gereja ini, seperti pantheon di Roma dan Paris, ialah mausoleum bagi orang penting seperti Galileo Galilei, Michelangelo, dan Machiavelli. Dinding gereja dipenuhi fresko karya Giotto, dan banyak menceritakan hidup Santo Fransiskus Asisi. Dalam biara, ada Cappella Pazzi yang mencerminkan idealisme arsitektur renaisans. Piazza Santa Croce juga menarik dihiasi fasade dari basilika yang sangat anggun. Setiap tahun, ada pertandingan unik di piazza ini: calcio classico fiorentino, sejenis sepak bola zaman baheula, tidak ada aturan main, dan sering berdarah-darah karena pemainnya saling serang satu sama lain.
[caption id="attachment_337997" align="aligncenter" width="300" caption="Fiume Arno dengan Ponte Vecchio"]
Fiume Arno– Sungai Arno yang membelah Firenze berada persis di samping Uffizi. Jembatan tertua yang masih ada sampai sekarang ialah Ponte Vecchio – artinya Jembatan Tua menghubungkan Uffizi dengan Palazzo Pitti di seberang sungai dengan suatu koridor tertutup, sehingga pejabat pemerintahan yang bekerja di Uffizi, dahulunya tidak perlu keluar untuk menyeberangi sungai.Sepanjang ponte ini, yang juga bisa dilewati lewat luar, dipenuhi toko-toko perhiasan. Konon, dulunya jembatan ini dipenuhi oleh para tukang daging. Tetapi karena permintaan pejabat pemerintahan yang tidak ingin menyeberangi jembatan dengan aroma yang tidak sedap, maka digantilah dengan toko-toko perhiasan, yang sampai saat ini masih bertahan.
[caption id="attachment_338001" align="aligncenter" width="300" caption="Palazzo Pitti dari Giardini di Boboli"]
Seberang Arno tak jauh dari Ponte Vecchio, di sebelah kiri tampak Palazzo Pitti yang tersambung dengan Uffizi. Palazzo ini juga memuat banyak karya seni terkenal. Belakang Palazzo Pitti ialah Giardini di Boboli, sebuah taman yang dihiasi dengan banyak pahatan terkenal dan tak jauh dari benteng Forte di Belvedere.
Tak jauh dari Belvedere ialah Piazzale Michelangelo yang dihiasi dengan duplikat patung David.Turis memenuhi tempat ini untuk menikmati panorama Firenze dan berfoto-foto tentu saja. Di bawah bukit, tak jauh dari Piazalle Michelangelo, bantaran Fiume Arno dipenuhi dengan kafe dan bar di mana anak muda Fiorentina, mahasiswa dan turis dapat menikmati spritz yaitu prosecco dengan aperol, atau sekadar bir.
[caption id="attachment_338000" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan pusat kota Firenze"]
Di depan Palazzo Pitti ialah quartir Santo Spirito dengan Basilica Santo Spirito gereja milik biarawan Augustinian. Daerah ini dipenuhi dengan piazze yang cozy, cocok untuk beristirahat, duduk-duduk atau isi perut, dan berinteraksi dengan orang lokal.
[caption id="attachment_337999" align="aligncenter" width="300" caption="Perbukitan di sekitar Firenze dengan pohon cypress tipikal Toscana"]
Pusat kota Firenze tergolong padat dan tidak terlalu besar, karena lahan datar yang hanya sedikit, memudahkan turis untuk berjalan kaki. Città di Firenze dikelilingi oleh perbukitan yang masih tampak alami. Di perbukitan ini, sudah tampak pohon-pohon cypress yang menjulang tinggi seperti lilin, tipikal Toscana, juga tampak kebun-kebun zaitun dan anggur.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa Firenze menjadi kota kelahiran dari banyaknya keindahan:Â karya-karya sastra besar lahir di sini, bahasa Italia lahir di sini, lukisan terkenal di dunia lahir di sini, banyak makanan dan minuman nikmat, dan banyak lainnya. Ada yang menjawab, matahari yang berlimpah dan alam toscana yang indah menyebabkan kemalasan, lalu dari bermalas-malasan, muncullah ide-ide menarik!
Francesco, seorang Italia sahabat penulis yang tinggal di Firenze, berkata tidak cukup satu kehidupan untuk mengeksplorasi kota Firenze. Apalagi hanya 3-4 hari? Firenze memang surga bagi pecinta sejarah dan seni Eropa!
Tentang Penulis
Bekerja di sebuah perusahaan semikonduktor di Eindhoven Belanda, Aditya Halim banyak berkesempatan mengisi waktu luangnya dengan mengunjungi kota-kota menarik di Eropa. Dengan akses penerbangan langsung dari bandara setempat, Aditya dengan mudah bepergian kesana kemari. Dengan senang hati Aditya membagi highlights dari kota yang dikunjunginya. Kali ini Firenze atau Florence, kota kelahiran Renaisans, rumahnya da Vinci, Dante, Machiavelli, dan pusat ekonomi Eropa di masa lampau.
[caption id="attachment_338002" align="aligncenter" width="300" caption="Selfie dengan Venus di Uffizi, ki-ka Paolo, Aditya, Francesco"]