Che bello!Ibu kota Republik Fiorentina dan rumah bagi Renaisans, Firenze sungguhlah salah satu kota terindah di Eropa.Tidak salah jika Dante menghasilkan puisi mahakaryanya La Comedia Divina di kota ini. Tidak salah jika da Vinci dan Michelangelo menciptakan karya-karya yang luar biasa indahnya, mereka dibesarkan di Firenze. Kunjungan ke Firenze akan membangkitkan gairah kita akan keindahan. Keindahan menghadang kita, membuka mata dan pikiran.
Pintu masuk kota Firenze, stasiun kereta utama ialah Stazione Santa Maria Novella. Terletak di Italia Tengah, Firenze atau Florence dengan mudah diakses dari kota besar lainnya seperti Roma dan Milan, juga Venezia dan Turin, karena hampir setiap jam kereta cepat Frecciaargento berhenti di stasiun ini. Satu jam dari sini, terletak Pisa yang memiliki bandara low-cost, di mana turis dari banyak kota di Eropa bisa mengakses Toscana dan Firenze.
[caption id="attachment_337986" align="aligncenter" width="300" caption="Piazza Santa Maria Novella"][/caption]
Keluar stasiun tampak gereja ala gotik-italia, Basilica Santa Maria Novella, stasiun kereta memperoleh namanya dari gereja ini. Diasuh oleh biarawan dominikan, Santa Maria Novella yang dibangun pada abad XV ini memiliki fasade karya Leon Battista Alberti tipikal Toscana dengan marmer putih dan hijau yang dapat dinikmati dari Piazza Santa Maria Novella. Di dalam gereja terpajang lukisan dan pahatan karya Boticelli, Ghiberti, Lippi, Pisano, dan Vasari, Â dan salib yang sangat indah karya Brunelleschi.
Tak jauh dari Piazza Santa Maria Novella, kota tua Firenze menyambut, dengan gedung-gedung apartemen neo-klasik tipikal Eropa yang kompak dengan jalanan sempit. Banyak kendaraan melintas, tapi tidak macet karena ada batasan bagi kendaraan bermotor yang dapat masuk area kota tua. Sambil berjalan di padatnya kota, di mana terdapat toko-toko menarik di kiri dan kanannya, lalu tiba-tiba tampak Duomo di hadapan mata, bagaikan kejutan.
[caption id="attachment_337987" align="aligncenter" width="300" caption="Duomo dan Campanille"]
Piazza del Duomo dengan duomo, battistero, dan campanile – katedral, baptisterium, menara lonceng, adalah atraksi utama di Firenze, dan  selalu dipenuhi turis dari seluruh dunia. Di sekitar  Piazza terdapat banyak restoran dan kafe juga pertokoan yang menjual pakaian, sepatu, dan tas kelas atas, juga kerajinan kulit khas daerah sini.
Dibangun abad XI, Battistero di San Giovanni – Baptisterium Santo Yohanes merupakan bangunan marmer kecil berbentuk oktagonal, gereja utama bagi para fiorentina di abad pertengahan. Setiap sisinya dihiasi ornamen. Pintu sebelah timur, Porta del Paradiso - Pintu Surga berwarna keemasan karya Ghiberti paling menarik di sini. Interior baptisterium memukau dengan dinding dan plafon yang dihiasi mosaik keemasan ala byzantin.
Karena Firenze mulai menjadi kota yang penting di abad XIII, maka gedung Duomo yang berdiri sekarang mulai dibangun. Ketika pembangunan dimulai, cupola atau kubah yang tampak sekarang belum dirancang. Ketika itu mereka berharap, di masa yang akan datang akan ada teknologi yang mampu merealisasikan sebuah rancangan untuk kubah Duomo ini. Pola pikir yang amat berbeda dengan manusia zaman sekarang, di mana suatu proyek tidak akan dimulai sebelum perencanaannya mapan. Selama lebih seratus tahun gereja ini dibangun tanpa kubah. Akhirnya muncul ide fantastis dari Brunelleschi, seorang insinyur yang merancang kubah merah yang masih berdiri kokoh hingga sekarang, meskipun hanya dibuat dengan batu bata, tanpa konstruksi pendukung lainnya, self supporting construction.
[caption id="attachment_338003" align="aligncenter" width="300" caption="Duomo di Firenze"]
Bernama resmi Santa Maria del Fiore – fiore artinya bunga, basilika ini adalah katedral dari Keuskupan Firenze. Dalam gedung gereja, hanya bagian dalam cupola yang dihiasi dengan fresko. Pengunjung dikenakan biaya masuk duomo dan battistero, tetapi peziarah dapat masuk gratis sewaktu perayaan liturgi.
Dirancang oleh Giotto, menara lonceng yang terletak di Piazza del Duomo, juga sarat dengan karya seni. Jika bersedia mengantre, Campanile di Giotto ini dapat dinaiki sampai ke lantai teratas, untuk melihat panorama Kota Firenze yang dilatarbelakangi bukit-bukit. Karya seni lainnya yang dimiliki oleh Duomo, termasuk alat-alat peribadatan yang berusia ratusan tahun, disimpan di Museo dell‘ Opera Duomo. Tak jauh dari Duomo ada Piazza della Republica, yang dibangun ketika Firenze menjadi ibu kota Republik Italia, sebelum ibu kota akhirnya dipindah ke Roma.
Hai fame? Lapar? Tidak perlu khawatir perut lapar di surga makanan. Ada banyak ristorante kelas menengah ke atas yang menyajikan bistecca alla fiorentina - T-bone steak panggang yang dibumbui minyak zaitun dan lemon, disajikan berdarah-darah, dilengkapi dengan chianti, wine terkenal dari regio Chianti di Toscana. Jangan lupa tutup pranzo atau cena, - makan siangataumalam dengan cantucinni, sejenis roti keras dan manis dengan banyak kacang almond. Tidak hanya mata yang kenyang, perut pun kenyang dengan cucina alla toscana - tuscanian cuisine, yang nikmat.
[caption id="attachment_337989" align="aligncenter" width="300" caption="Bistecca alla Fiorentina"]
Ada juga osteria atau trattoria, restoran yang lebih kasual. Atau fast-food seperti pizze atau panini yang tersedia di banyak pizzeria dan panniteria, jika bingung pesan saja pizza margaritha atau panino con pecorino e prosciutto, simpel tetapi nikmat. Hanya dengan sekitar lima euro perut pun akan kenyang.
Gelateria yang menjual es krim khas Italia, gelato, juga tersebar di mana-mana, coba pistachio dan straciatella bagi penggemar gelato berbahan susu, atau limone dan pesche jika suka gelato tanpa susu.
Un caffè e due cappuccini per favore. One coffee and two cappucini, please. Caffeteria, tempat minum caffè (espresso atau kopi pekat khas Italia) atau cappucino (espresso dengan susu berbuih), juga tersebar di berbagai sudut kota, biasanya orang Italia tidak minum kopi dengan susu setelah makan siang.
Sebagai tempat lahirnya Rinascimento atau Rennaissance dalam bahasa Perancis, artinya lahir baru, didukung dengan majunya perbankan, politik dan bisnis pada zaman itu, Firenze memiliki banyak keluarga kaya dan berpengaruh, seperti Medici, yang menjadi patron dari artis-artis legendaris seperti Leonardo da Vinci, Michelangelo Buornarotti, Raphael Santi, juga Brunelleschi, Donatello, Sandro Boticelli, dan banyak lainnya. Karya artis-artis Renaisans ini dapat ditemukan di banyak palazzi dan gereja di Firenze, tetapi yang utama adalah Galeria dell’Accademia, Pallazo Vecchio, Galeria degli Uffizi, Palazzo Pitti, dan Basilica Santa Croce.