Manusia merupakan makhluk yang selalu berinteraksi dengan manusia lainnya. Seseorang tidak dapat mencapai apa yang diinginkannya tanpa bantuan orang lain. Manusia memenuhi perannya dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol  digunakan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan yang dirasakannya. Sebagai mahluk sosial, terkadang kita terlalu memikirkan sesuatu yang negatif sehingga kita tidak dapat melakukan kegiatan guna menggali potensi diri dan berpikir positif. Sebelum membahas keterkaitan menggali potensi diri dengan keharusan untuk berpikir positif, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan definisi menggali potensi diri dan definisi berpikir terlebih dahulu.
  1. Potensi diri
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah berhenti berpikir. Adapun dalam pengertian lain Manusia adalah makhluk Tuhan yang unik, tidak hanya mempunyai panca indera tetapi juga akal. Inilah perbedaan antara manusia dan makhluk lainnya. Banyak  pemikir yang meyakini bahwa manusia selamanya akan tetap menjadi misteri atau merupakan rahasia Tuhan. Biasanya kita atau manusia bisa mengetahui banyak hal yang berbeda dari kompleksitas kehidupan sosial yang tiada habisnya, namun kita sendiri sangat terbatas dalam penelitian. Apabila seseorang mengetahui tentang dirinya  maka ia akan mencapai apa yang disebut dengan konsep diri. Diri adalah seperangkat konsep hipotetis yang mengacu pada serangkaian karakteristik kompleks dari  proses fisik, perilaku, dan psikologis seseorang. Mungkin hanya ketika kita tidur  kita berhenti berpikir. Melalui pemikiran itulah manusia dilahirkan. Setiap individu akan memahami apa makna dari kehidupan diri dan definisikan dengan kata-kata Anda sendiri. Namun, setiap individu tidak bisa menjadi diri sendiri jika Anda tidak mengetahui, memahami dan menerima  diri Anda yang sebenarnya. Menjadi diri sendiri membutuhkan menyelami standar yang diyakini dan memikirkan tentang apa yang menjadi inti diri sendiri. Keinginan untuk menjadi "diri sendiri" merupakan ungkapan yang sering didengar atau bahkan diucapkan karena kita merasa apa yang kita lakukan  tidak menyenangkan.
a. Definisi Potensi diri
Potensi diri adalah kemampuan dan kelebihan seseorang, baik yang belum disadari maupun yang sudah disadari. Namun belum sepenuhnya dilihat atau dimanfaatkan secara maksimal oleh siapapun. Banyak orang yang belum memahami dirinya dengan baik, termasuk kepribadian, sikap, atau potensinya. Mungkin hal ini juga terjadi pada Anda.
Karena Anda tidak bisa mengenali diri sendiri dan tidak bisa belajar lebih dalam tentang kelebihan yang Anda miliki, maka potensi tersebut akan selamanya tersembunyi, tidak pernah terungkap. Mengenal diri sendiri adalah hal yang paling penting. Penting untuk diingat bahwa potensi pribadi bersifat dinamis dan dapat berkembang sepanjang hidup. Melalui usaha, disiplin diri dan kesadaran diri, seseorang dapat mengembangkan potensinya untuk mencapai prestasi yang lebih besar dan peningkatan kualitas hidup.
Menurut Calhoun (1990), Â kita dapat melihat setidaknya lima aspek dalam diri kita, yaitu:
- Mengenai sifat fisik, tubuh dan segala aktivitas biologis yang berlangsung di dalamnya.
- Bidang luas yang bisa kita sebut  sebagai proses: aliran pikiran yang selalu konstan, perasaan, dan perilaku kita.
- Masyarakat sendiri merupakan konsep  penting bagi para ilmuwan sosial. Diri sosial mencakup pemikiran dan perilaku yang kita lakukan sebagai respons  umum terhadap orang lain dan masyarakat.
- Konsep diri, khususnya pandangan pribadi  seseorang terhadap dirinya.
- Citra diri  adalah apa yang terlintas di benak Anda ketika memikirkan "saya"
Prinsip kesadaran diri adalah pandangan umum saya  tentang diri saya:siapa saya. Konsep diri mengarah pada kesadaran akan diri sendiri, akan keberadaan seseorang, akan fungsi  keberadaan itu sendiri. Citra diri yang baik menjadikan seseorang  mandiri. Kemandirian merupakan wujud kedewasaan pribadi seseorang yang mengetahui siapa dan apa dirinya sebenarnya.
Ketidakmampuan seseorang dalam mengenal dirinya sendiri  menjadi penghambat berkembangnya potensi dirinya. Jika dibiarkan, hal ini tidak akan berkembang menjadi ideal, namun mungkin akan meragukan dirinya sendiri.
 Â