Ibuk, anugerah cinta yang tak terhingga.
Anakmu, kini telah memasuki pintu dewasa.
Melangkah di atas tanah perjuangan yang berat.
Bagaikan bunga yang tumbuh di antara badai.
Kesakitan menyelimuti langkah-langkahnya.
Dunia terasa begitu berat di pundaknya.
Namun cintamu, Ibuk, bagai pelita di kegelapan.
Menyinari jalan, memberikan kehangatan.
Terlintas dalam pikiran anakmu, hasrat untuk menyerah.
Namun cintamu yang mengalir begitu kuat.
Menguatkan jiwa yang rapuh, merajut keberanian.
Seakan pesan cinta ini, menjadi tali pengikat kehidupan.
Terimakasih, Ibuk, atas cinta yang tak tergoyahkan.
Melindungi, mengasihi, menyayangi dalam setiap langkah.
Tanpa cintamu, entahlah bagaimana dunia ini kan berakhir.
Anugerah cinta ini, menjadi kekuatan hingga detik terakhir.
Jejak langkah anakmu, diterangi cahaya perjuangan.
Bukan sekadar bertahan, namun hidup dengan makna.
Ibuk, doa kami semoga cintamu selalu menemani.
Hingga waktu memutuskan untuk menutup mata ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H