Rintik hujan telah lama hilang,
Panas berkuasa mengekang, kau terus merindang.
Seakan lupa jalan untuk menyapa,
Dimanakah engkau, hujan yang telah pergi sejauh mata?
Apakah engkau di daratan yang jauh,
Sehingga enggan bersama kami, merasakan sentuhanmu yang nyata?
Apa ternyata kerusakan yang banyak melintang,
Marah atas kesombongan manusia, yang membuatmu terasa hina.
Untuk sebentar berpijak di daratan,
Kini kami merinduimu, oh hujan yang terlupakan.
Pulanglah ke pelukan bumi yang haus,
Bawakan kesejukan dan kesegaran dalam tetes-tetesmu yang lembut.
Rindu hujan, kau adalah nyanyian alam.
Semoga engkau kembali, dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!