Mohon tunggu...
Aditya Firmaniar
Aditya Firmaniar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga, dan tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesantren Ramah Anak

6 Desember 2024   09:47 Diperbarui: 6 Desember 2024   12:26 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesantren Ramah Anak

Pesantren ramah anak merupakan gagasan yang sangat dibutuhkan di lingkungan pesantren, agar kelak nanti generasi emas yang di idamkan dapat mulus terwujud. Berbagai inovasi digagas secara cerdas oleh berbagai kalangan dalam mempertegas pesantren ramah anak. Pondok pesantren merupakan pendidikan islam tertua yang merupakan produk budaya Indonesia,pesantren memiliki peran andil yang besar terhadap perjalanan sejarah Indonesia.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran penting dalam mendidik generasi penerus bangsa seiring perkembangan zaman, pesantren juga perlu menyesuaikan diri dengan anak-anak. Salah satu gagasan yang semakin relevan adalah pesantren ramah anak.

Pesantren ramah anak adalah pendidikan yang menempatkan anak sebagai subjek utama pembelajaran.selain memberikan pengetahuan agama, pesantren juga menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.inovasi pesantren ramah anak sudah sesuai dengan UUD 1945 pasal 28b ayat (2) menyatakan bahwa "setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi".

Adapun prinsip-prinsip pesantren ramah anak diantaranya:

1)Perlindungan anak: pesantren berkomitmen melindungi anak dari segala bentuk kekerasan,,eksploitasi, dan diskriminasi.

2)Partisipasi anak: anak diberikan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.

3)Lingkungan ramah: pesantren menyediakan lingkungan fisik dan psikologis yang aman bagi anak untuk belajar dan bermain.

4)Kualitas pengajar: pengajar dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas untuk memberikan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan anak.

Beberapa inovasi yang dapat diimplementasikan pada pesantren ramah anak antara lain:

1)Membentuk forum ramah anak: melalui forum ramah anak, santri dapat menyampaikan pendapat, aspirasi, dan kebutuhan mereka.

2)Pembekalan untuk pengajar: pengajar diberikan pembekalan tentang perlindungan anak, psikologi anak, dan metode pembelajaran anak yang efektif.

3)Penyediaan fasilitas yang memadai: pesantren menyediakan fasilitas yang memadai untuk belajar, bermain, dan beribadah seperti perpustakaan, ruang bermain, dan mushola/masjid yang nyaman.

4)Berkolaborasi dengan masyarakat: pesantren menjalin kerja sama dengan baik kepada masyarakat, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.

5)Edukasi kepada anak tentang kekerasan seksual: pesantren memberikan edukasi untuk memberikan pengetahuan tentang kkerasan seksual, bagaimana terjadinya, penyebab, akibatnya, dan cara penyegahannya melalui berbagai cara, seperti:

a.Pendidikan perlindungan diri dari kekerasan seksual

b.Sosialisasi undang-undang tentang kekerasan seksual

c.Sosialisasi bahaya kekerasan seksual di lingkungan pesantren.

Manfaat pesantren ramah anak diantaranya adalah:

a.Meningkatkan mutu pendidikan: anak-anak akan menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran

b.Mencegah kekerasan terhadap anak: lingkungan yang nyaman dan aman dapat mencegah terjadinya kekerasan fisik, seksual, diskriminatif, eksploitasi terhadap anak.

c.Meningkatkan kualitas hidup anak: Anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan berakhlakul karimah.

d.Meningkatkan citra pesantren: pesantren akan di kenal dan berdampak positif diluar lingkungan.

Pesantren ramah anak merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan belajar dan berkembang yang lebih baik bagi anak-anak. Dengan menerapkan inovasi pesantren ramah anak, pesantren tidak hanya mencetak generasi yang cerdas, tetapi juga memiliki generasi cerdas intelektual dan spiritual. Sehingga lahirlah kader pesantren yang memebentuk pribadi terampil untuk hidup mandiri. Serta mempersiapkan sumber daya manusia di Indonesia yang memiliki pengetahuan handal, guna menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun