Dengan menerapkan Metode Lokasi Quotient (LQ), dilakukan kajian terhadap Jenis Tanaman Perkebunan Basis dan Non Basis di Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu.Â
Lokasi Quotient (LQ) berperan penting dalam perencanaan strategis serta pengembangan ekonomi lokal dengan mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif.
 Penerapan LQ dalam Analisis Sektor Perkebunan memungkinkan pengelompokan tanaman perkebunan menjadi sektor basis dan non-basis. Di Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, LQ digunakan untuk menentukan tanaman perkebunan yang termasuk sektor basis dan non-basis.Â
Produk dari sektor basis tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga diekspor, sehingga berkontribusi pada pendapatan daerah. Sebaliknya, produk dari sektor non-basis hanya memenuhi kebutuhan lokal.
 Analisis LQ ini menggunakan data dari tahun 2017 hingga 2021, mencakup jumlah tenaga kerja di sektor perkebunan pada tingkat nasional, kota, dan kecamatan. Data ini diperoleh dari laporan ekonomi daerah dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Interpretasi nilai LQ:
 LQ > 1: Sektor tersebut merupakan sektor basis, artinya sektor ini menghasilkan lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk konsumsi lokal dan kemungkinan besar mengekspor ke daerah lain.
 LQ < 1: Sektor tersebut merupakan sektor non-basis, artinya produksi sektor ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal.