Wajah kereta api pasca reformasi sudah jauh lebih baik dan kualitasnya pun sudah jauh meningkat dibandingkan saat sebelum dilakukan reformasi pada tubuh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Selain membawa keuntungan bagi para penumpang kereta api, reformasi yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini pun efektif berimplikasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan laba sebesar RP 154,8 Miliar pada tahun 2009. Padahal pada tahun sebelumnya yakni 2008 (sebelum terjadinya reformasi perusahaan), PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mengalami kerugian sebesar RP 83.5 Miliar. Aset yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pun mengalami kenaikan sebesar 3 kali lipat pada tahun 2009 yakni tercatat sebesar RP 15.2 Triliun dibandingkan pada tahun 2008 yang hanya sebesar RP 5.7 Triliun saja. Hal ini tentunya tak lepas dari perbaikan-perbaikan pada berbagai lini dan tentu saja utamanya pada sistem ticketing. Sebelum reformasi perusahaan, banyak penumpang gelap yang tidak membeli tiket secara resmi di loket stasiun sehingga berimplikasi pada menurunnya pendapatan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Dengan adanya reformasi, sistem ticketing pun menjadi lebih teratur ditambah lagi dengan adanya digitalisasi melalui aplikasi pemesanan tiket, hal tersebut memberi manfaat dan keuntungan bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H