Mohon tunggu...
Dani Aditya P
Dani Aditya P Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Memulai dengan Sederhana

5 Mei 2016   14:04 Diperbarui: 5 Mei 2016   14:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Judul Buku : “SEDERHANA tapi DAHSYAT”

Penulis : Mustofa Romdloni

Ayoo Baca.. untuk kalian yang ingin sekali menjadi pebisnis atau pengusaha harus membaca ini, jangan meremehkan hal sekecil apapun untuk menjadi pengusaha yang sukses. Jangan sekali-kali takut untuk mengabil langkah. Saya disini akan menceritakan kembali tentang buku yang telah saya baca, meskipun baru baca tetapi banyak pengalaman yang bisa kita pelajari. Okee mari kita baca. Let’s read..

#ChapterOne

Filsuf Cina Lao Tsu berkata“ Perjalanan ribuan mil dimulai dari langkah pertama.” Perjalanan seseorang untuk menjadi pengusaha sukses dimulai dari melangkah atau membuat usaha. Akan tetapi, untuk memulai membangun usaha selalu ada berbagai alasan yang sering kita dengar seperti

“Saya menunggu modal terkumpul dulu.”

“Nantilah, belum dapat ide bisnis yang sesuai, nih”

“Tunggu anak-anak saya agak besar”

“Nanti saja Kalau sudah pensiun”

Dan masih banyak lagi alasan-alasan yang menunda untuk memulai bisnis.

Banyak orang berpikir akan datang dimana waktu atau masanya untuk memulai berbisnis, akan tetapi jika kita menunda dan menunggu kondisi yang lebih baik, biasanya kita akan mendapatkan masalah baru yang akan menjadi hambatan. Justru kebanyakan waktu kondisi yang tepat itu akan tercipta dan muncul dengan kita memulai usaha atau juga seiring dengan kita menjalankan usaha.

Fakta juga menunjukkan bahwa pengusaha-pengusaha sukses juga berawal dari kondisi yang sederhana dan ala kadarnya, seperti umur, pengalaman, modal, dan jenis usaha yang dijalankan.

Yang menarik banyak pengusaha besar yang memulai usahanya dengan jenis usaha yang terlihat sangat sedehana dan kurang bermutu, serta dengan kondisi sumber daya yang sangat minim. Mulailah bisnis kalian dengan ide-ide sederhana yang berada disekitar kalian, lihat dari ujung rambut sampai ujung kaki, apa yang kita lihat jadikan sebuah ide untuk membangun usaha.

Berbisnis ibarat tanaman, memulai berbisnis adalah mulai menanam benih, yang bisa dirawat sehingga tumbuh semakin besar dan semakin besar, dan akhirnya berubah lebat. Jika suatu waktu ternyata benihnya mati, semailah benih baru. Artinya, jika bisnis jika bisnis gagal, jangan menyerah dan mulailah bisnis baru,

Memulai bisnis dengan sederhana bisa berarti :

  • Modal uang yang bisa dijangkau dan disediakan, bahkan terkadang tanpa modal uang
  • Bisnis yang dijalankan dengan kondisi kita sekarang, tidak peduli usia, pendidikan, atau apapun tentang latar belakang kita.
  • Bisnis di lingkungan terdekat
  • Berani mencoba dan memulai meski belum ahli
  • Kalau gagal tidak lantas membuat kita bangkrut
  • Jangan menunggu produk yang kita buat sempurna

Akan tetapi yang perlu digarisbawahi adalah “jangan memandang bisnis sederhana kita sebagai sesuatu yang sepele dan tidak serius” ini adalah hal yang sering membuat usaha kita tidak berkembang dan akhirnya bangkrut. Sering juga yang beranggapan jika ditanya tentang usahanya dan mereka menjawabnya dengan “yah... usaha kecil-kecilan” , “yah... coba-cobalah” , “usaha sampingan” dari situ kita melihat betapa meremehkanya orang yang menjalankan usaha trsebut.

Anggaplah usaha kecilmu itu awal dari kesuksesan dan keberhasilanmu untuk menjadi pengusaha sukses. Setiap keberhasilan kecil harus kita syukuri karena hal itu akan memupuk keyakinan kita terhadap kemampuan untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.

“Kenapa harus menunda untuk memulai bisnis? Berpikirlah besar dan mulailah meski sederhana, seperti yang dikatakan NIKE, “just do it !” .... Lakukan saja!”

#KeepSpirit

#Don’tAffraid

#LangkahSederhana

Dani Aditya Pangestu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun