Mohon tunggu...
Aditya Cahya
Aditya Cahya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya 17 tahun dan hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengecoran Logam

16 Oktober 2024   04:50 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:37 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan 

Pengecoran logam merupakan proses manufaktur penting yang digunakan untuk menghasilkan berbagai komponen dan struktur logam. Dalam proses ini, logam dipanaskan hingga mencapai titik lelehnya, kemudian dituangkan ke dalam cetakan sesuai bentuk yang diinginkan dan dibiarkan mengeras. Metode pengecoran logam memainkan peran penting dalam berbagai industri seperti otomotif, konstruksi, dan elektronik.

Proses Pengecoran 

Proses pengecoran melibatkan beberapa tahapan utama: peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembekuan, dan pemecahan cetakan untuk mengambil produk akhir. Proses ini dipengaruhi oleh empat faktor utama:

1. Aliran logam cair ke dalam cetakan -- yang harus terjadi secara merata untuk menghindari cacat produk.

2. Perpindahan panas -- proses pembekuan logam yang mempengaruhi kualitas struktur logam yang dihasilkan.

3. Material cetakan -- cetakan yang digunakan, baik cetakan pasir (expendable mold) maupun cetakan permanen, berpengaruh pada hasil akhir produk.

4. Pembekuan logam -- perlu diperhatikan untuk menghindari cacat seperti porositas akibat penyusutan yang tidak merata.

Metode Pengecoran 

Ada berbagai metode pengecoran yang umum digunakan, di antaranya:

1. Pengecoran Cetakan Pasir: Menggunakan pasir silika yang dicampur dengan pengikat untuk membentuk cetakan yang bisa digunakan sekali pakai. Metode ini cukup ekonomis dan sering digunakan untuk produksi komponen yang kompleks. Meski murah, cetakan pasir cenderung menghasilkan permukaan yang kasar, sehingga produk cor perlu dilakukan finishing lebih lanjut.

2. Pengecoran Cetakan Permanen: Metode ini melibatkan cetakan yang bisa digunakan berulang kali, seperti cetakan logam. Produk yang dihasilkan memiliki presisi tinggi dan permukaan yang halus. Namun, metode ini memerlukan investasi yang lebih tinggi pada pembuatan cetakan.

Pendapat Para Ahli 

Tata Surdia dan Shinroku Saito mengemukakan bahwa pengecoran logam menawarkan fleksibilitas tinggi dalam produksi, terutama untuk komponen-komponen dengan bentuk kompleks dan dimensi yang presisi. Mereka menyatakan bahwa kontrol terhadap kualitas cetakan dan suhu logam cair menjadi faktor kunci keberhasilan proses pengecoran.

Di sisi lain, menurut Sudiyanto, pengecoran cetakan pasir sangat cocok untuk industri kecil karena prosesnya mudah disesuaikan dengan sumber daya lokal dan kebutuhan produksi skala kecil. Sudiyanto juga menyoroti pentingnya penelitian terhadap variabel seperti kekuatan tarik dan kekerasan logam hasil pengecoran untuk meningkatkan kualitas produk akhir dan meminimalkan cacat produk.

Kesimpulan 

Pengecoran logam merupakan teknologi penting yang memungkinkan produksi komponen logam dengan berbagai bentuk dan ukuran. Pemilihan metode pengecoran yang tepat serta pengendalian kualitas selama proses pengecoran adalah kunci untuk mendapatkan produk dengan kualitas terbaik. Dengan kemajuan teknologi, metode pengecoran logam juga terus berkembang, memungkinkan peningkatan efisiensi produksi dan kualitas produk.

Referensi

Harlin, H., Gunawan, G., & Syofii, I. (2021). PENGEMBANGAN JOBSHEET PRAKTIKUM TEKNIK PENGECORAN LOGAM DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 8(1), 76--81. https://doi.org/10.36706/jptm.v8i1.7508

Andika, A. (2022). Article Review: Analisis Jenis-Jenis Teknik Pengecoran Logam Berdasarkan Jenis Cetakannya. ENOTEK: Jurnal Energi Dan Inovasi Teknologi, 1(2), 17--20. https://doi.org/10.30606/enotek.v1i2.1272

Murnawan, H., Wati, P. E. D. K., & Hartatik, N. (2020). Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Produk Pengecoran Logam dengan Penataan Ulang Fasilitas Produksi. JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian Dan Penerapan IPTEK), 4(1), 35--42. https://doi.org/10.31284/j.jp

p-iptek.2020.v4i1.558

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun