Sayang, kita di rumah dulu ya...
Sampai semua ini selesai.
Aku tahu sekarang kamu sedang rindu, Â simpan saja dulu rindumu itu.
Kita pasti bertemu kok. Tapi sekarang Kita bertemunya melalui WhatsApp aja, kalau nggak telponan aja
Jangan biarkan rindu menjadi dirimu, kamu pasti bisa menunggu sampai waktu mempertemukan kita. Tinta yang wangi selalu membekas pada aksara mimpi indahmu
Aku juga sedang rindu sama kamu. Dan, malah rinduku sekarang makin bertambah hampir tak ada ruang kosong sedikit pun untuk menampung rindu yang lain. Panas rindu semakin membuat malamku terasa dingin dan membabat habis tebalnya lapisan hati.
Manja senyum yang pernah kau berikan, kini menjadi obat pada batin rindu. Sayup kudengar jeritan hati dan perasaan. Pantaska kita saling merindukan satu sama lain dan menjadi napsu pada pertemuan nanti?
Rindu yang akan menjelma menjadi napsu pada misteri pertemuan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H