Mohon tunggu...
Aditya Alwiyanto
Aditya Alwiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNJ

Jika saya mempotsting sesuatu artinya saya sedang mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Kita Harus Melakukan Pembukaan Sekolah Kembali Secepatnya?

6 Juli 2021   12:08 Diperbarui: 6 Juli 2021   12:43 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kesenjangan ekonomi juga salah satu penghlang yang menghalangi berjalannya program ini. Masih banyak siswa yang kesulitan akibat kurangnya fasilitas yang mereka miliki. Gaget yang diperlykan untuk melakukan pembelajaran daring tidak semua memeilikinya. Jadi mereka terpak saharus membelinyauntuk memenuhi kebutuhan belajar. Walau pun pemerintah telah memberikan banyak bantuan seperti danabos dan bahkan quota internet gratis untuak para pelajar gunakan tetapi itu masih tidak cukup untuk menutupi semua kekurangannya.

Jika dilihat dari beberapa masalah diatas memang benar bahwa selama berjalannya pembelajaran secara daring ini berjalan beberapa masalah memang sulit untuk di atasi. Contohnya adalah tingkat pemahaman siswa belajar di sekolah dengan tingkat pemahaman siswa yang sekarang belajar dirumah. Dimana tingkat pemahaman siswa padasaaat belajar dirumah lebih rendah dari pada tingkat pemahaman siwa yang belajar secara tatap muka. Hal ini membawa kekhawatiran apakah sistem pembelajaran jarak jauh ini sudah berjalan dengan baik.

Bagaimana Jika Kita Ingin membuka kembali sistem sekolah tatap muka kembali!

Sumber: www.haibunda.com
Sumber: www.haibunda.com

Membuat sistem sekolah tatap muka kembali diadakan bukanlah hal yang mustahil. Hal ini dapat dilaksanakan jika para siswa dan para orang tua mereka dapat menjalankan protokol kesehatandengan benar. Pengurangan jam belajar juga menjadi sesuatu yang harus dilihat bukan hanya untuk membuat para siswa kembali beradaptasi tetapi juga untuk menjaga kesehatan siwa itu sendiri dengan membatasi waktun interaksi.

Pengurangan jam belajar ini seperti teori Karl Marx yaitu tentang sekolah pabrik. System sekolah pabrik di mana anak-anak dapat bekerja paruh waktu dan mengenyam pendidikan. Marx tidak menyarankan untuk  bersekolah penuh waktu dikarenakan hasil pendidikannya tidak terlalu berbeda dengan anak-anak yang sekolah penuh waktu. 

Baginya, anak-anak memerlukan pendidikan agar dapat menguasai secara praktis alat-alat produksi dan melakukan perubahan sosial di lingkungannya. Paruh waktu di sini bukan lah membuat siswa bekaerja melainkan untuk menjada kesehatan mereka dengan cukup istirahat dan mengurangistres dalam belajar. Dengan mengurangi waktu berinteraksi juga akan mengurangi kesempatan menyebarnya infeksi.

Apakah Kita bisa Membuka Program Sekolah tatap muka Secepatnya?

Untuk saaat ini pembuakaaan kembali sistem sekolah tatap muka bukanlah hal yang bijak. Memang suda hampir dua tahun siswa melajukan pembelajaran secara daring. Karena bebrepa masalah  yang ada dalam sistem pembelajaran daring, kita harus secepatnya membuka kembali sekolah dan melakukan sistem belajar tatap muka. 

Tetapi dikarenakan adanya peningkatan jumlah kasus Covid 19 disejumlah daerah. Saya menyarankan untuk tidak membuka sekolah terlebih dahulu jika peningkatan kasus Covid 19 masih terus terjadi. Demi keamanan peserta didik dan juga para tenaga kependidikan. Memang sistem pendidikan kita saat ini memang harus diperbaiki tetapi keselamatan jiwa harus diutamakan.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun