Apalagi kita hidup pada zaman dimana media sosial yang sangat marak. Setiap kali kita mendapatkan pukulan dalam kehidupan, kita justru ditampar oleh begitu bahagia dan mudahnya orang lain dalam mendapatkannya. Hal itu justru membuat kita lebih frustasi lagi.Â
Kita bisa belajar dari cerita Charles Bukowski yang meski 30 tahun hidupnya seperti seorang pecundang yang gagal, dia tetap menuliskan isi hatinya ke dalam puisi.Â
Siapa yang akan tahu bahwa seseorang yang 30 tahunnya sebagai pecundang tersebut akan menjadi tokoh terkenal karena dirinya bertaruh pada tulisan-tulisannya.Â
Jadi mari kita ekspresikan rasa frustasi kita ke dalam hal-hal yang positif seperti puisi, bukan hal yang malah akan merugikan diri kita sendiri ataupun orang lain.
Berpuisi Dengan Keadaan Sekitar
Tidak hanya itu, bencana-bencana di daerah, kemiskinan, kerusakan moral, semuanya sering kita jumpai di sekitar kita. Kita bisa berkaca dari puisi "AKU" karya Chairil Anwar.
Puisi yang sangat legendaris dan terkenal itu menceritakan tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan saat itu. Kini kita juga dapat mengekspresikan pandangan kita terhadap apa saja yang terjadi di lingkungan kita.
Berpuisi Untuk Mengkritik Atau Mengutarakan Pendapat