Mohon tunggu...
Aditya AgustiDivanto
Aditya AgustiDivanto Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S1 IAIN Jember

Saya Aditya Agusti Divanto. Saya lahir di Malang, 3 Agustus 2000. Tempat tinggal saya di Jl. Hasanudin GG 2 No. 28 Kel. Karanganyar Kec. Panggungrejo Kota Pasuruan tetapi berdomisili di Jember karena saya menempuh pendidikan strata 1 di IAIN Jember program studi Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Pembentuk Karakter Peserta Didik

20 April 2020   09:43 Diperbarui: 20 April 2020   09:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum wr wb

Bagaimana kabar penikmat ilmu hari ini.? Semoga Allah memberikan kesehatan dan kelimpahan rahmat kepada para penimat ilmu semua. Ok, artikel kemarin, saya (Aditya Agusti Divanto) menulis artikel tentang upaya untuk mewujudkan efektifitas pembelajaran dan kali ini saya akan menulis artikel baru yang berjudul " Guru pembentuk karakter peserta didik ". Ok, kita lanjut ke pembahasan.

Di dalam kelas, guru adalah orang yang memegang peran penting dalam proses pembelajaran. Tugas guru yaitu memberikan pengetahuan baru kepada peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran sebagai alat penunjang untuk memahamkan materi  yang diajarkan oleh guru kepada peserta didik.

Artikel ini lebih terfokus kepada penanaman VALUE (nilai-nilai kebaikan yang dapat di ambil oleh peserta didik) sehingga melalui penanaman nilai-nilai kebaikan, peserta didik dapat membentuk karakter pribadi menjadi INSAN KAMIL. Insan Kamil dapat diartika sebagai manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sehingga kontribusi tersebut menjadi nilai kebaikan.

Value atau nilai-nilai kebaikan yang di dapatkan oleh peserta didik melalui proses pembelajaran ini di berikan guru dengan cara sebagai berikut ;

1.Guru memberikan pembelajaran budi pekerti melalui mata pelajaran pendidikan agama islam sehingga peserta didik dapat mengambil hikmah pembelajaran tersebut dan dijadikan pembentukan karakter bagi setiap individu peserta didik.

2.Guru memberikan contoh perilaku budi pekerti yang luhur kepada peserta didik supaya peserta didik dapat mengambil hikmah dan mengimitasi perilaku budi pekerti luhur yang di tunjukkan oleh guru tersebut. Misalnya, Pak Aditya adalah guru PAI dan beliau memberikan contoh berkata jujur dan menghormati orang lain sehingga para peserta didik mencontoh perilaku dari Pak Aditya untuk menjadikan pribadi peserta didik menjadi lebih baik lagi budi luhurnya atau akhlaknya.

Dari beberapa upaya yang dilakukan tersebut peserta didik dapat terlatih untuk menjadi lebih baik lagi budi luhurnya melalui pendampingan guru sebagai pembentuk karakter peserta didik. 

Pembentukan karakter yang dilakukan oleh guru disini tidak serta merta untuk menjadikan guru tersebut populer tetapi, tujuan pembentukan karakter disini yaitu lebih terfokus kepaada menciptakan generasi emas indonesia yang berkarakter religius dan sosial yang baik.

Seiring perkembangan zaman, karakter atau akhlak peserta didik mulai memudar, dan disinilah peranan penting yang dilakukan guru untuk membentuk karakter peserta didik yang lebih baik lagi. 

Karakter disini memegang peranan penting dalam kehidupan peserta didik setelah pengetahuan atau keilmuan dari peserta didik sehingga, pada kurikulum 2013 edisi revisi (kurikulum terbaru yang digunakan oleh setiap lembaga pendidikan saat ini) karakter peserta didik dimasukkan kedalam proses penilaian sebagai penunjang keilmuan peserta didik.

Betapa pentingnya karakter atau akhlak peserta didik dan harapan guru dalam pembentukan karakter kepada peserta didik yaitu supaya peserta didik dapat berperilaku sopan santun kepada teman sebaya dan dapat menghormati orang yang lebih tua umurnya dari peserta didik. 

Sungguh mulia jasa seorang guru, beliau tidak hanya memberikan pengetahuan baru saja kepada peserta didik akan tetapi, guru juga sebagai pembentuk karakter peserta didik di lembaga formal menggantikan peran orang tua di rumah. 

Orang tua peserta didik yang sedang sibuk mempersiapkan hal-hal yang di butuhkan oleh peserta didik untuk penunjang proses pendidikan di lembaga formal dan memasrahkan anaknya kepada sekolah untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel ini yaitu guru memegang peran penting dan menjadi aktor penting bagi penanaman pengetahuan dan penanaman nilai-nilai budi luhur bagi peserta didik yang bertujuan menjadikan peserta didik menjadi INSAN KAMIL yaitu insan yang cerdas akal budinya, sehat jasmani dan rohaninya dan dapat berguna bagi dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

Ok, mungkin hanya ini pembahasan artikel yang saya tulis hari ini, semoga artikel ini dapat berguna bagi para pembaca dan penikmat ilmu semuanya dan dapat berguna sebagai referensi kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi budi luhurnya, pengetahuan juga harus di imbangi dengan budi luhur sehingga, dapat tercetak generasi emas indonesia yang cerdas dan memiliki budi luhur yang baik.

Wassalamualaikum wr wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun