Mohon tunggu...
Aditya Agung
Aditya Agung Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Gabut yang sedang belajar menulis

Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA - Ilmu Komunikasi - 20107030093

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siap Menikah atau Karier di Usia 25

28 Mei 2021   17:02 Diperbarui: 28 Mei 2021   17:23 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk sebagian wanita umur yang tepat untuk menikah yaitu antara umur 21 -- 25, namun tidak ada salahnya juga bila kurang atau lebih dari umur rata -- rata wanita menikah, karena kesiapan seseorang dalam membangun rumah tangga memang berbeda -- beda.

Menikah memang sesuatu yang penting dalam hidup seseorang, menikah juga sesuatu yang dinanti -- natikan bagi semua pasangan. Hidup bersama, menjalani hari -- hari bersama hingga memiliki anak, cucu, bahkan menghabiskan waktu tua bersama merupakan tujuan untuk menikah. Untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius yaitu menikah, setiap pasangan memiliki pertimbangannya masing -- masing, dan problemnya masing -- masing, memang untuk sebagian orang sekedar berkomitmen untuk bersama namun tidak menikah menjadi salah satu pilihan. 

Namun untuk kamu yang ingin menikah harus mempertimbangkan beberapa hal berikut ini, jangan sampai kamu salah membangun rumah tangga dengan orang yang salah. Alih -- alih ingin membahaguakan hidup tapi malah membuat luka baru untukmu.

Beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menikah, yaitu;

Yang pertama, Kriteria pasangan kamu.

Ketika ingin melanjutkan kejenjang yang lebih serius yaitu pernikahan, kamu harus terlebih dahulu mengenal siapa pasangan kamu? bagaimana dia sebenarnya? Siapa sih yang mau hidup dengan orang yang sebenarnya bukan tipikal kamu? Sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah sih. Karena seperti lagunya dewa 19 "Cinta datang karena telah terbiasa".

Sebelum melanjutkan kejenjang pernikahan, kamu harus memilih dan mengenali pasangan kamu, agar kamu mengetahui dia sudah menjadi orang yang tepat dan sesuai dengan kamu atau tidak. Namun perlu diingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing -- masing, tugas setiap pasangan adalah melengkapi kekurangan itu dan menyempurnakan kelebihannya agar semuanya seimbang.

Mengapa memilah -- milih pasangan itu diperlukan? Karena dengan kamu bersikap seperti itu berarti kamu telah peduli dengan hidup kamu kedepannya, serta kamu peduli akan sosok calon ayah bagi anak -- anakmu kelak nanti. Karena kebahagian kamu kedepannya adalah tanggung jawabmu sendiri.

Tidak hanya memilih pasangan hidup, namun memilih sosok ayah untuk calon anak -- anakmu nanti, jadilah orang yang bijak agar tidak menyesal kemudian. Poin utama disini adalah memilih dan mengenali pasanganmu agar pernikahan mu bertahan lama dan menjadi suatu pilihan yang tepat.

Yang kedua, dapat menerima kekurangan kamu dan mampu bertahan.

Setelah memilih pasangan untuk bersama -- sama melanjutkan kejenjang lebih serius yaitu menikah, tugas pasangan tidak hanya menemanimu saja, namun harus mampu menerima segala kekurangan dan kelebihan yang kamu dan pasanganmu miliki. Karena setiap rumah tangga akan selalu ada yang namanya fase berantem, disini lah hubungan kamu dan pasanganmu akan diuji, seberapa mampu kamu menghadapinya, seberapa kuat cinta yang kalian punya, dan seberapa dewasa kalian mampu menghadapi masalah ini. 

Setiap orang tercipta memiliki kekurangan, pada tahap pernikahan inilah kalian akan saling melengkapi satu sama lain.pernikahan tidak selalu bahagia saja namun akan ada fase naik turunnya, kalian harus mampu menghadapinya dengan bijak dan berkepala dingin. Kedewasaan dalam rumah tangga memang sesuatu hal yang penting oleh karena itu mengapa seseorang yang mampu untuk menikah dikatakan telah dewasa.

Sebelum menikah dan sesudah menikah tentunya pasangan harus saling membuat komitmen, komitmen untuk bertahan, komitmen untuk saling percaya, komitmen untuk selalu menerima dan melengkapi satu sama lain. Komitmen merupakan tanggung jawab setiap pasangan.

Setiap ada masalah dalam rumah tangga setiap pasangan harus saling memberi pengertian akan apa yang terjadi dirumah tangga mereka, dan bagaimana cara menghadapinya serta jalan keluarnya.

Yang ketiga, merancang rencana masa depan.

Setelah menikahlah kehidupan yang sebenarnya akan dimulai. Setiap pernikahan pasti memiliki rencana masa depan seperti, ingin memiliki rumah dimana? Siapa nanti yang akan bekerja? Ingin memiliki anak berapa? Serta bagaimana pendidikan anak kelak nanti?

Dengan  begitu rancanglah masa depan kalian sehingga akan memperjelas apa saja yang seharusnya kalian lakukan dan tidak kalian lakukan.

Semakin jelas rencanamu, semakin jelas pula target yang ingin kalian capai dalam hidup berumah tangga.

simulasikredit.com
simulasikredit.com
Yang keempat, kemampuan finansial

Tak dimungkuri, kemampuan finansial merupakan salah satu aspek terpenting dalam membangun sebuah rumah tangga, apakah finansial pasanganmu stabil? Apak yang bekerja hanya satu orang atau dua -- duanya? Dan apakah finansial kalian sudah cukup untuk membangun kehidupan berumah tangga? Hal -- hal ini juga tak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan, melihat kehidupan berumah tangga juga memerlukan tidak sedikit uang untuk hidup, belum lagi bila sudah dikarunia anak.

Oleh karena itu, persiapkan finansial kalian secara matang sebelum menikah. kamu dan pasangan juga harus sudah mandiri secara finansial. Sebab, kesiapan menikah juga kesiapan keduanya menghidupi diri dengan baik dan layak tanpa campur tangan orang tua serta mertua. Jangan sampai malah menambah beban keluarga setelah menikah.

Yang kelima, kesehatan reproduksi.

Kesehatan reproduksi sering kali diabaikan banyak pasangan yang ingin menikah terlebih lagi perempuan. Padahal, hal ini juga penting. karena,seorang perempuan yang melakukan hubungan seks saat usianya dini berisiko lebih besar terkena kanker serviks. Ditambah lagi, organ reproduksi perempuan di bawah usia 20 tahun belum siap mengandung dan melahirkan. Akibatnya, kesehatan reproduksi terabaikan yang akhirnya meningkatkan risiko kematian ibu dan anak.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menikah.

Memang diusia 25 tahun atau biasa kita menyebutnya adalah usia quarter life crisis, menikah bukan satu -- satunya opsi dalam hidup. Kamu dapat saja focus pada karir, pendidikan , atau melakukan hal yang penting dalam hidupmu. Sesungguhnya kebahagian dan prioritas dalam hidup hanya kamu yang tau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun