Para pembaca yang budiman, anda pasti sudah tahu lebah dan semut. Dua jenis serangga kecil yang hidup berkoloni ini memiliki banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil. Bahkan filsafat mereka. Apa saja filsafat yang dapat kita pelajari dari semut dan lebah ? Mari kita cari tahu ! 1. Lebah dan semut selalu bekerja sama dalam membangun sarangnya, dan perhitungan kekuatan dari sarang ini sangat akurat. Manusia untuk membuat rumah pasti membutuhkan banyak sekali perhitungan Mekanika Teknik, Struktur Baja, Konstruksi Beton, dan lain-lain yang bahkan memakan waktu 8-10 tahun untuk mempelajarinya, sedangkan semut dan lebah dapat melakukannya tanpa belajar sama sekali ! [caption id="" align="alignleft" width="420" caption="Lebah memberikan banyak sekali manfaat kepada manusia (sumber : http://toyu2u.com)"][/caption] 2. Lebah dan semut selalu berkoordinasi dalam menemukan makanan ataupun membangun sarangnya. Sehingga, ketepatan dan keharmonisan bentuk sarangnya dapat terjaga dengan baik. Sedangkan manusia, antara suami-istri saja masih sering terjadi perdebatan sengit dalam membangun rumah impian mereka. 3. Lebah dan semut membawa manfaat bagi makhluk lainnya. Hal ini tak terbantahkan lagi. Lebah dapat menghasilkan madu dan getah yang dapat menjaga kesehatan manusia, Lebah juga selalu membantu penyerbukan tanaman sehingga tanaman dapat berbuah dan dapat dinikmati oleh manusia ataupun hewan-hewan lain. Sedangkan semut membangun sarangnya di dalam tanah, dapat membuat pori-pori tanah membesar. Sehingga, air dapat melalui pori-pori tanah dan dapat diserap oleh tumbuhan. (dapat dipelajari dalam Mekanika Tanah) Setelah melihat 3 keistimewaan lebah dan semut tersebut, apa yang dapat kita ambil hikmahnya ? Pertama, Hendaknya manusia bekerja sama dalam hal kebaikan. Seperti lebah dan semut yang bekerja sama dalam membangun sarang demi kebaikan bersama. Saat ini, manusia sangat terasa semakin individualis dan politik divide et impera sangat menguasai pola pikir kebanyakan manusia. Sehingga, manusia sering terpenjara oleh keterbatasan kemampuan individu. Kedua, Jadilah manusia yang bermanfaat bagi sesama dan makhluk lainnya. Manusia adalah khalifah atau pengganti bagi Allah SWT untuk mengurus bumi. Maka dari itu, selagi manusia menjadi khalifah hendaknya manusia dapat memberikan manfaat bagi makhluk lainnya. Seperti sabda Rasulullah SAW "Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lain". Akhir kata, saya ingin menuliskan sebuah "uneg-uneg" tentang lebah dan semut. Wahai lebah.. wahai semut.. Indah perilakumu lagi baik pekertimu.. Laskar yang terabadikan dalam kalam Sang Maha Pencipta.. Tak pernah lelah memberi manfaat bagi makhlukNya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H