5 Inovator Muda UB Ciptakan Teknologi Dekontaminasi Logam Berat Inovatif Berbasis Tegangan Listrik untuk Komoditas Perikanan!

Permasalahan mengenai pencemaran logam berat pada komoditas perikanan pangan telah sering dijumpai khusunya pada ikan maupun crustacea berjenis udang dan kerang. Hal tersebut berkorelasi dengan berkembangnya era industri 4.0, dimana banyak aktivitas antropogenik maupun industri yang membuang limbah di perairan sekitarnya, sehingga berdampak pada kelangsungan lingkungan.

Hal tersebut dapat menjadi permasalahan serius, dikarenakan kadar logam berat pada perikanan konsumsi tersebut melebihi batasan kadar baku mutu untuk dikonsumsi, sehingga dapat menimbulkan berbagai permasalahan serius seperti kanker, penyakit sensorik, lumpuh, dan banyak kematian.

Berlatar belakang dari permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), diikuti oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) dan satu mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK UB) menciptakan sebuah teknologi dekontaminasi logam berat berbasis pulsed electric field terintegrasi arduino dan elektrokoagulasi atau disebut PuriFish sebagai upaya degradasi logam berat pada komoditas perikanan.

Lima mahasiswa tersebut adalah Naufal Adi Ar-Rafi (FTP 2020) sebagai ketua, Aditya Bayu Pratama (FT 2020), Zahra Cahya Ramadhani (FTP 2020), Brilliant Praditya (FTP 2021), Dani Habib Farikhin (FPIK 2021) di bawah bimbingan bapak Joko Prasetyo, STP., M.Si
PuriFish merupakan inovasi teknologi pendekontaminasi logam berat berbasis pulsed electric field yang terintegrasi dengan arduino, serta dilengkapi dengan elektrokoagulasi.

Proses pulsed electric field memberikan tegangan tinggi dan membuka pori-pori cukup besar pada ikan maupun crustacea, sehingga menyebabkan logam berat keluar dari sampel dan bercampur dengan air. Kemudian, proses elektrokoagulasi akan mengikat logam berat dan mengendapkannya dalam air, sehingga menjadikannya mudah untuk di filtrasi. Selanjutnya, air akan dibuang melalui keran yang terdapat filter carbon nanotube dengan efisiensi adsorpsi tinggi, sehingga air buangan tidak mencemari lingkungan.

Gambar 2. Mekanisme Kerja Alat Purifish (Desain Pribadi)

Penggunaan PuriFish ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam skala industri pengolahan produk perikanan sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan keamanan produk pangan. Sekali lagi, terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) dan juga Universitas Brawijaya yang sudah senantiasa mendukung kami untuk merealisasikan inovasi kami dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) tahun 2023.,"kata Naufal.

Gambar 3. Gambaran Teknologi Purifish secara Keseluruhan (Desain Pribadi)