Mohon tunggu...
Aditya Yudistira
Aditya Yudistira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Andalas

Sapere Aude!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meninjau Kembali Bajak Laut

2 November 2020   04:57 Diperbarui: 17 November 2020   23:25 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya, cuplikan kisah Le Meme dalam kehidupan nyata dan Monkey D. Luffy dalam dunia animasi menjadi bentuk representatif eksistensi bajak laut sekaligus pendobrak stigma bajak laut. Karena tidak arif rasanya jika melabeli identitas seseorang tanpa memperhatikan latar belakang, sebab perbuatannya, hingga yang dihadapinya.

Seperti yang saya singgung di paragraf sebelumnya bahwa pelabelan itu memang bersifat subjektif namun dalam subjektivitas itu sendiri lah yang seharusnya membawa kita kepada kebijaksanaan.

DAFTAR PUSTAKA

Amran, Rusli. 1981. Sumatera Barat hingga Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan.

Asnan, Gusti. 2007. Memikir Ulang Regionalisme: Sumatera Barat Tahun 1950-an. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 

Lapian, A. B. 1996. Laut, Pasar, dan Komunikasi Budaya: Dalam Kongres Nasional Sejarah 1996 Sub Tema Dinamika Sosial Ekonomi III. Jakarta : Depdikbud RI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun