Mohon tunggu...
Aditya Rachman
Aditya Rachman Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

Curriculum Development

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perilaku FOMO dan JOMO Terhadap Aplikasi Threads?

8 Juli 2023   14:52 Diperbarui: 8 Juli 2023   15:05 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Threads dari Meta Corp. Mark Zuckerberg (https://www.suaramerdeka.com/teknologi/04939677) 

Dua fenomena yang berlaku dalam di masyarakat ini memliki keunggulan dan kekuarangannya masing-masing, namun hal ini dikembalikan kepada pribadi masing-masing. Sebagai seorang yang FOMO tentunya hal ini bisa mendukung dalam keterampilan dalam literasi digital ataupun bidang teknologi digital pada umumnya. 

Seorang FOMO akan terus belajar dan penasaran bagaimana menggunakan sosial media yang baru, teknologi yang baru, sehingga akan dapat melihat peluang yang memudahkan hidup, sebagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari kita biasa mengukur panjang dan lebar menggunakan penggaris atau meteran, namun bagi yang memiliki smart phone Iphone dari apple terbaru bisa mengukur sesuatu dengan kamera Iphone tersebut, tentunya hal ini dapat mempermudah kebutuhan. Namun sebagai seorang FOMO terkadang terlalu khawatir dan takut akan di labeli orang lain dengan ketinggalan zaman, hal ini hanya menyebabkan tren ikut-ikutan saja, sehingga esensinya atau tujuan nya tidak ada dan kurang manfaatnya.

(freepik.com/free-vector/fomo-vs-jomo-illustration-concept)
(freepik.com/free-vector/fomo-vs-jomo-illustration-concept)

 Tren FOMO juga cenderung konsumtif terhadap barang dan sesuatu hal, sehingga cenderung membutuhkan biaya yang lumayan besar hanya untuk meraih eksistensi atau prestise. Sekarang bagaimana dengan JOMO, hal ini juga memiliki sisi positif seperti seseorang yang JOMO cenderung mempunyai prinsip dan tidak ikut-ikutan, sehingga seseorang itu bisa membedakan mana hal yang benar-benar dibutuhkan, mana yang tidak sehingga dari segi demands atau permintaan tidak terlalu besar dalam biaya, dan terhindar dari prilaku konsumtif. 

Namun, sisi negatif dari JOMO ini adalah seseorang tersebut cenderung nyaman dengan suatu hal dan tidak terlalu mementingkan dengan perkembangan teknologi atau sosial media yang terbaru, seseorang itu akan cenderung lebih nyaman dengan suatu hal baik teknologi atau sosial media yang telah lama digunakan, maka dari itu banyak public figur atau tokoh yang misalkan tidak mempunyai akun instagram, twitter, atau facebook. Biasanya orang tersebut lebih cenderung nyaman dalam pola komunikasi yang konvensional seperti berbicara atau diskusi langsung.

Kemudian hal ini juga terkait masa atau seperti mesin waktu, sebagai contoh sosial media seperti facebook sebagai contohnya, banyak hal seperti status yang kita buat ketika di masa lalu, kemudian kita baca lagi pada masa sekarang, maka akan berbagai kemungkinan, pengguna akan merasa nostalgia apabila melihat kenangan, namun kadang akan malu dan terasa lucu menertawakan diri sendiri ketika melihat status facebook yang dibuat pada masa lalu. Pada akhirnya, tren gaya hidup baik FOMO atau JOMO dikembalikan kepada pribadi masing-masing, selaku orang dewasa tentunya bisa memlilih dan memilah apa yang dibutuhkan dan mempunyai nilai atau Value manfaat kepada orang lain dan dapat membantu orang banyak.

Referensi:
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-66140728 

https://id.wikipedia.org/wiki/Threads_(aplikasi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun