[caption caption="pk"][/caption]
hay bro n sist apa kabar nih, fine ya, gw harap fine, kalau sekiranya kurang fine, bro n sit harus berobat ke dokter, minimal check up kesehatan.
gw punya sedikit cerita nih,usiaku waktu itu 8 tahun, kelas 3 sekolah dasar, semasa kecil aku tinggal dengan nenek, karena ayah bekerja jauh, dan ibu harus ikut mendampingi ayah,( mungkin agar ayahku tidak selingkuh seperti temanku saat ini, si Herry FK.)
begini ceritanya bro and sist.
nek, dwi sepatutnya sudah rusak, gimana nek,?
di jahit masih bisa tidak gus,? kalau sekiranya masih bisa di jahit, coba kamu jahit dulu.
nenek memanggilku dengan sebutan gus, bukan seperti layaknya Gus hiddink ( pelatih Chelsea ) ataupun Gus-Gus yang ngetop lainya, tapi Gus panggilan neneku itu kepanjangan dari bagus. yang berarti dalam bahasa jawa ganteng dan cakep, mungkin jaman sekarang keren.
nanti dwi coba di tukang sol deh nek, siapa tahu bisa,'
bergegas aku pergi ke halaman rumah untuk menunggu barangkali tukang sol tersebut lewat.
dari kejauhan terdengar olehku nenek sedang telpon dengan ibuku, dan mengatakan tentang sepatuku yang rusak, bahagianya hatiku tentang sebuah harapan di belikan sepatu baru.'
Guss.,. Tukang solnya sudah lewat belum.?
Belum nek,
oh, ya sudah kita beli yang baru saja mau.? kalau mau sana pergi mandi terus kita ke toko sepatu.
oh mau sekali nek,' baik nek. berlari aku untuk segera mandi,
setelah selesai Mandi kami berdua pergi ke toko sepatu favorit nenek. yaitu toko sepatu Istana yang ada di jalan dr cipto semarang. sesampainya di toko aku mulai memilih-milih beberapa sepatu yang terpampang di etalase,
gimana gus,? sudah ada yang cocok. tanya nenek.
sudah nih nek, gimana nek,? cocok tidak dengan kakiku, ucapku pada nenek.
cocok sekali,' bagus itu pakai sepatu model apa saja cocok, karena bagus cucu nenek yang paling nurut, dan lebih cocok lagi kalau pakai yang ini,' nenek menyodorkan sepatu cats berwarna biru.
coba saja dulu, ' ucap nenek.
Iya nek,
tuh kan cocok sekali,' cocok kan Mbak cucu saya bagus pakai sepatu ini.' ucap nenek kepada pelayan toko,
iya bu, balas pelayan toko.
tentu dong mbak, kan pilihan neneknya, kalau bagus mau yang ini, nenek belikan juga yang ini.' nenek menyodorkan kembali sepatu cats dengan warna kombinasi hitam putih.
wah, baik nek, dwi mau, mau, jadi dua pasang ya nek,'
iya, dua pasang sepatu untuk cucu nenek yang nurut dan pintar.' tolong di bungkus ya mbak dua duanya.
senang sekali deh hati ini, di belikan sepatu sekaligus 2 oleh nenek.
hemmm,..' belakangan aku ketahui dari brosur yang di bagikan oleh toko istana setiap minggunya, yang di sebar dari rumah ke rumah,ternyata sepatu yang kupilih harganya Rp. 750.000,- dan sepatu yang di bilang lebih cocok oleh nenek harganya Rp.200.000.- lalu sepatu kombinasi hitam putih yang berupa bonus dari nenek harganya Rp.150.000.-
Ternyata nenek pintar berhitung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H