Mohon tunggu...
Money

MEA, Bukan Hal yang Harus Ditakuti.!!!

13 Januari 2016   19:27 Diperbarui: 13 Januari 2016   20:13 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jika kita mempunyai kemampuan, kebiasaan dan kemauan yang besar, apalah arti Negri Filipina untuk kita jajaki,? apalah besarnya Negri Thailand dan Malaysia.?
saya kutip dari artikel Headline kompasiana tentang MEA, dengan judul wahai pekerja Indonesia siapkah kita.

kemampuan,
apakah semua orang di indonesia dalam kategori mampu,
Mampu berusaha, mampu bekerja, mampu bersikap, ( attitude.) mampu menerapkan kebiasaan baik, ( tentu harus di iringi belajar untuk baik dalam hal apapun.) lalu setelah itu menyusul kemampuan untuk mewujudkan kemampuan yang besar."
kebiasaan, tentu terkorelasi dengan kemampuan yang saya sebut di atas,
Kemampuan besar, adalah wujud dari apa yang saya sebutkan di atas,

Indonesia, sangat jelas jauh berbeda kultur budaya Negara manapun, walaupun Kita satu rumpun dengan Malaysia, namun historical jajahan dan historical pemerintahan sangat jauh berbeda, hingga menghasilkan system perekonomian yang berbeda juga, ( otomatis )
Dari 3 Negara tersebut sudah banyak sekali terisi tenaga kerja dari Indonesia, karena tentu Negara tersebut lebih baik dalam memberi upah kerja, dan pemerintah menyadari hal tersebut, betapa Sumber devisa dari TKI sangat besar,

Nampaknya ketakutan person to person tidaklah mengkhawatikan, karena perusahaan di Indonesia tidak semua mampu memberikan upah yang baik untuk Tenaga Kerja Asing.( TKA
) dan sudah banyak sekali TKA bekerja di Indonesia sejak era Reformasi, bukan merupakan suatu ancaman, ( dan hal tersebut tidak terasakan oleh kita semua ) saya melihat justru di sini pemerintah yang harus mempersiapkan regulasi aturan tenaga kerja Asing ( TKA.) untuk menyambut MEA, karena jika MEA sudah di berlakukan, yang terkena dampak adalah pekerja profesional berkeahlian khusus seperti Dokter, Pengacara, akuntan, konsultan,, ( bukan operator produksi sebuah pabrik atau pekerja serabutan, atau buruh pabrik.) saya ingin mengatakan tidak akan terkena dampak untuk level pekerja medium kebawah, jadi pekerja seperti Buruh tetap Tenang.

Level perusahaan / Managerial, pekerja Asing di level managerial ini pun tidak bisa dengan bebas memilih pekerjaan di Indonesia, karena seperti saya sebut di atas, tidak semua perusahaan mampu membayar dengan baik, dan setiap perusahaan Besar juga mempunyai aturan di setiap Negara, saya contohkan, misal engkong saya " kong Ragile alias Agil bin Dekil,' bekerja di perusahaan Asing dengan Gaji Rp. 35 jt ( kurs Rupiah ) / perbulan untuk level seorang spv, tentu besar, tapi kong Agil akan menerima gaji yang berbeda di kala Beliau harus bekerja di kantor Pusat ( USA .) menjadi Rp,80 jt / kurs rupiah, kong Agil tentu akan memilih bekerja di sana, akan tetapi perusahaan tetap akan memberlakukan aturan kebutuhan perusahaan sesuai porsi, dan untuk level ini, perusahaan di indonesia hanya mampu membayar Rp. 20 jt / bulan, untuk itulah kong Agil memilih perusahaan asing. di sinilah saya sebut bisa memilih perusahaan namun tidak bisa memilih ketentuan. Untuk level medium ke atas aman, pembaca bisa membandingkan head to head jabatan dan gaji Indonesia dengan Negara Asing, seperti pertamina pun masih di bawah levelnya Dari perusahaan minyak Asing swasta dalam hal gaji,

yang harus kita khawatirkan dari MEA adalah terbuka lebarnya Arus perdagangan dan jasa, siapkah kita.? Semisal perusahaan Asing mendirikan perseroan di Indonesia atau membuka cabangnya, Lalu membanjiri dengan produknya yang biaya produksinya dapat di tekan seminimal mungkin, hingga menghasilkan harga yang murah di pasar. atau mengimpor Produk yang di Negara tersebut dapat terproduksi secara masal, hingga menghasilkan harga yang murah juga, inilah yang mengancam bangkrutnya perseroan di Indonesia apabila perusahaan di Indonesia tidak mempersiapkan Persaingan, tentu akan menjadi Lucu apabila perusahaan produksi beralih pada segmen importir semua,

Kita melihat beberapa perusahaan besar pun sudah mempersiapkan langkah langkah produksi antisipasi, MEA sangat bagus untuk iklim keterbukaan harga harga di Indonesia. Itu yang sangat menguntungkan kita semua, ( tidak akan ada tersembunyinya antara barang satu dengan lainya.)

 

Cukup segini dulu ya cerita tentang MEA dan kong Agile.
Besok - besok gw sambung, ( kalau mood.)
Selamat berbagi / share and conecting.

Dwi Raditya P.
Mahasiswa Ekonomi pada UKDDHS,( Universitas Kenthir Di Dalam Hati Saja.)

 Sumber dikit doang, dari kompas,the jakarta post, ( yg the jakarta post dikit bgt,) lainya original by gw,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun