Mohon tunggu...
Aditya Cahya Saputra
Aditya Cahya Saputra Mohon Tunggu... -

Student of Bogor Agricultural University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guruku, Pahalawan Tanpa Tanda Jasa

1 Desember 2014   05:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru bisa membuat tulisan untuk menyambut Hari Guru Nasional 2014 yang bertepatan tanggal 25 November 2014 kemaren. Perasaan rindu dan haru masuk ke dalam hati karena tidak menyangka sudah hampir tiga tahun meninggalkan SMA dan tidak menikmati pengajaran dari guru. Pengabdian menjadi seorang pengajar yang dijalani tidak hanya beberapa tahun tetapi sampai berpuluh-puluh tahun seiring pergantian generasi tidak membuat guru merasa bosan dan jenuh untuk memberikan ilmu yang dimiliki kepada anak-anak didiknya.

Sebuah investasi yang ditanam oleh guru untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas dan tangguh dengan mental dan pembentukan moral yang berkarakter. Tanpa adanya peran guru yang andil dalam bidang pendidikan, regenerasi bangsa tidak mungkin terjadi. Sebuah perjuangan yang tak dapat digantikan dengan materi maupun komoditi. Yang ada dibenak para guru adalah tentang bagaimana membentuk generasi bangsa yang akan melanjutkan perjuangan dan menjadi pemimpin berkarakter untuk membangun peradaban bangsa yang lebih baik.

"Pahlawan tanpa tanda jasa" sering dialamatkan kepada guru. Namun bagi saya tidak sekedar pahlawan, namun mereka adalah 'pahalawan'  yang mempunyai berjuta-juta pahala yang menjadi bekal yang tidak ternilai harganya. Ilmu yang diberikan tidak akan berhenti hanya pada anak didiknya namun tetap berlanjut dan terus tersebar untuk menginspirasi generasi anak didik berikutnya. Benar-benar sebuah investasi yang menguntungkan menjadi seorang guru atau pengajar yang mampu menjadi oase di tengah gurun pasir dalam perjalanan menuju ladang surga.

Keteladanan dan inspirasi yang selalu diberikan dalam perjalanan ruang dan waktu menjadi stimulus dalam berbuat kebaikan dan selalu menebarkan kebermanfaatan. Sekarang waktunya generasi kita membuktikan dan memberikan hasil atas perjuangan dan pengabdian yang telah dilakukan guru. Gerakan konkret membangun pondasi perjuangan untuk memajukan bangsa dimulai sedari sekarang. Kini saatnya generasi kita memimpin dan membangun peradaban yang lebih baik.

Aditya Cahya Saputra

@metamorphosiaID

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun