Â
Era Elizabeth, yang dimana dinamai sesuai dengan Ratu Elizabeth I adalah merupakan salah satu periode penting menurut saya dalam sejarah Inggris. Pada masa ini, yang berlangsung pada tahun 1558 sampai 1603, yang dikenal sebagai zaman keemasan karena perkembangan yang pesat dalam budaya, masyarakat, dan politik. Jadi pada artikel ini akan membahas mengenai latar belakang sosial masyarakat Inggris pada periode Elizabeth, yang mencakup struktur sosial, ekonomi, dan budaya yang membentuk kehidupan.
Era Elizabeth: Masyarakat inggris pada periode Elizabeth
Era Elizabeth itu berlangsung pada sekitar Tahun 1550 sampai dengan Tahun 1620. Setelah Mary meninggal menjelang akhir tahun 1558 Ratu Elizabeth naik tahta. Elizabeth putri Henry VIII dengan Anne Boleyn itu merupakan seorang ratu yang sangat bijaksana. Ratu Elizabeth dapat berhasil memecahkan masalah-masalah penting, yaitu seperti keagamaan, perdamaian dengan Skotlandia, pengukuhan pemerintahan nasional, dan juga selain itu dia mencapai prestasi-prestasi seperti ekspansi perdagangan internasional, kekuasaan di lautan, dan kemenangan-kemenangan armada Spanyol.
Mengingat dari kegagalan usaha-usaha Mary untuk dapat memulihkan kekuasaan Gereja Katolik di Inggris dan ia sendiri lahir dari suatu pernikahan yang tidak diakui Gereja Roma, Elizabeth tidak melanjutkan usaha-usaha Mary, melainkan dia itu mencoba untuk membuat kompromi di antara kaum Katolik dan Protestan. Disaat usaha nya untuk memecahkan masalah keagamaan tersebut Elizabeth juga melibatkan parlemen. Jadi sehingga pada Tahun 1559 parlemen mengesahkan undang-undang yang berisi meniadakan kekuasaan Paus di Inggris, dan lalu membentuk Gereja Nasional atau sering disebut juga sebagai Gereja Anglikan dengan monarki Inggris disebut sebagai pimpinan tertinggi dan hierarki pejabat-pejabat Gereja yang bertanggung jawab kepada monarki. Book of Common Prayer sebagai satu-satunya sebuah penuntun kebaktian yang sah.
Perdamaian Inggris dengan Skotlandia dapat dicapai dengan karena adanya reformasi di Skotlandia. Maksud reformasi di sini berarti pembebasan dari dominasi asing, spiritual dan politik. Juga perlu diketahui pada saat itu Skotlandia sendiri berada di bawah dominasi Perancis karena ratu Skotlandia, Mary Stuart, menjadi Permaisuri Raja Perancis dan selama Mary tinggal di Perancis, Skotlandia dipimpin ibunya yaitu Mary of Guise yang bertindak sebagai wali. Karena tindakan Perancis terhadap Skotlandia makin lama semakin jauh yaitu dengan menempatkan pasukan-pasukan tentaranya di Skotlandia kaum Protestan Skotlandia berjuang untuk melawan Perancis untuk melepaskan diri mereka dari dominasi Katolik maupun itu Perancis.
Atas prakarsa sekelompok kaum bangsawan yang didirikan oleh sebuah Perkumpulan yang disebut dengan Congregation of the Lord (Konggregasi Umat Tuhan) jadi itu semacam dewan perwakilan merangkap dewan kegerejaan. Perkumpulan ini tidak disetujui oleh Mary of Guise dan lalu akibatnya pecahlah sebuah Revolusi keagamaan lalu dan terjadilah pertempuran dengan tentara Perancis. Pihak Protestan yang dipimpin oleh John Knox dan akhirnya pada Tahun 1560 kaum Protestan memperoleh kemenangan berkat dari bantuan Ratu Elizabeth. Dan Dalam perjanjian Edinburgh tentara Perancis mau tidak mau harus ditarik mundur dari Skotlandia.
Pada Era Elizabeth yang di bawah pemerintahan Ratu Elizabeth, Inggris pun juga mengalami Kejayaan di lautan. Jadi pada saat itu daerah-daerah baru yang berada di luar Eropa oleh Paus Hanya dijatahkan kepada Spanyol dan Portugal. Pada daerah Amerika Utara dan Selatan termasuk juga sebagian Brazil diberikan kepada Spanyol, sedangkan daerah sebagian Brazil lainnya, Afrika, Asia dijatahkan kepada Portugal.
Tapi setelah Portugal dikalahkan oleh Spanyol tepat pada Tahun 1580, seluruh dunia, Kecuali Eropa menjadi hak Spanyol lalu melarang negara-negara lain untuk berdagang dengan daerah-daerah baru. Namun demikian juga, Inggris pun tak peduli dengan berbagai macam larangan-larangan tersebut. Para pelaut Inggris itu juga tetap mendatangi Benua-benua Amerika dan Afrika, lalu menembus monopoli perdagangan Spanyol. Para Pelaut-pelaut ulung seperti Francis Drake, John Hawkins, Martin Frobisher, Richard Grenville sering kalibmembajak kapal-kapal Spanyol, terutama yang berhubungan dengan emas dan perak, di samudra Atlantik dan di lautan-lautan Amerika Selatan. Dan justru tindakan-tindakan para pelaut ulung tersebut malah Mendapat dukungan dari Ratu Elizabeth sendiri. Bahkan Francis Drake, salah satunya pelaut ulung, yang mendapat gelar sebagai kebangsawanan setelah pulang dari ekspedisi Pembajakan dan keliling dunia selama tiga tahun.
Pada Era Elizabeth, Tindakan Elizabeth tersebutlah yang membuat berang Philip, raja Spanyol Philip Kemudian menyerang ke Inggris dengan armada yang besar. Namun walaupun begitu Angkatan Laut Inggris sudah siap untuk menyambutnya dan armada Spanyol dibuat menjadi porak Poranda oleh kapal-kapal laut Inggris dengan pelaut-pelaut yang lebih ulung. Kemenangan Inggris inilah yang meningkatkan kebanggaan nasional, kepercayaan Diri, dan persatuan bangsa Inggris baik dari sisi Protestan maupun Katolik.
Pada Era Elizabeth, Inggris masih merupakan sebuah negara pertanian yang Menghasilkan banyak gandum dan tekstil wol. Pada saat itu hasil pertanian dan peternakan Masih banyak dikuasai oleh kaum tuan tanah; akibatnya, banyaklah petani kecil Dan buruh tani yang kehilangan mata pencahariannya. Jumlah pengangguran Lama lama Semakin meningkat oleh sebab itu pemerintahan kerajaan harus turun tangan untuk Mencegah kekacauan yang ditimbulkan oleh kaum penganggur. Oleh karenaitu, parlemen mensahkan Undang-Undang Kemiskinan (Poor Law) untuk Menangani kesejahteraan sosial bagi kaum penganggur.
Di dalam bidang perdagangan, tekstil wol jadi merupakan salah satu sumber Kemakmuran bagi pemerintah Inggris. Untuk dapat melindungi usaha-usaha Nasional dan memperbesar volume perdagangan, pemerintah membuat Sebuah kebijakan yang disebut dengan "markantilisme" -- peraturan-peraturan ini dibuat untuk Mengatur lalu lintas perdagangan. Lalu untuk meningkatkan volume ekspor, para pelaut Inggris giat mencari Pasar-pasar baru di seluruh penjuru dunia. Misalnya, Hawkins dan Drake mereka beroperasi di kawasan Amerika Selatan, dan Martin Frobisher yang menjelajah Kanada Timur-Laut. Kongsi-kongsi perdagangan juga dibentuk, yaitu antara lain Moscovy Company (1553), Levant Company (1592), East India Company (1600), dan lain-lain.
Setelah meningkatnya kemakmuran dan keamanan nasional dan lalu adanya gerakan Renaissance dan Reformasi yang memberikan dorongan untuk berbagai macam kegiatan-kegiatan Kebudayaan. Pada masa pemerintahan Elizabeth muncul lah tokoh kesusastraan Yang dikenal di seluruh dunia, yaitu yang bernama William Shakespeare. Pada saat itu, berbagai macan ratusan karya sastra yang ditulis oleh pujangga-pujangga Inggris selain Shakespeare juga mulai banyak bermunculan dan dapat dikatakan kesusastraan Inggris Mencapai zaman keemasan.
Era Elizabeth: Ekonomi dan pengaruhnya pada Struktur Sosial
Era elizabeth, Transformasi ekonomi yang menjadi salah satu penggerak utama perubahan sosial pada masa kini. Era Elizabeth menyaksikan kemunduran sistem feodalisme dan munculnya ekonomi yang berbasis pasar. Perdagangan, baik itu dalam negeri maupun internasional, berkembang sangat pesat seiring ekspansi Inggris ke wilayah-wilayah baru, yang menciptakan kelas pedagang yang makmur.
Sektor pertanian tetap menjadi salah satu tulang punggung ekonomi. Namun, inovasi dalam praktik pertanian, contohnya seperti gerakan enclosure (penguasaan tanah bersama oleh individu), membawa perubahan besar. Produktivitas meningkat, tetapi banyak petani yang kehilangan tanah mereka, yang dapat memicu meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan.
Kesenjangan ekonomi terlihatlah sangat jelas. Kelas atas menikmati gaya hidup yang mewah, sementara kelas bawah berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perbedaan ini lah yang memengaruhi dinamika sosial dan juga sering kali mempertegas hierarki kelas.
Era Elizabeth: Budaya dalam Membentuk Interaksi Sosial
Pada Era Elizabeth, Kemajuan budaya nya meninggalkan jejak yang sangat mendalam dalam masyarakat Inggris. Periode ini dikenal dengan kontribusi dalam sastra, teater, dan seni. Tokoh-tokoh seperti William Shakespeare dan Christopher Marlowe menjadi salah satu ikon budaya yang karya-karyanya itu mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi masyarakat pada masanya.
Agama juga sangat memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Elizabeth. Reformasi agama yang dilakukan melalui Elizabethan Religious Settlement bertujuan untuk menyatukan Inggris di bawah Protestanisme. Namun, ketegangan antara Katolik dan Protestan tetaplah masih ada, memengaruhi stabilitas sosial dan hubungan antar komunitas.
Hiburan menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari budaya Elizabeth. Teater, seperti Globe Theatre, menjadi salah satu tempat populer bagi berbagai kalangan, baik bangsawan maupun itu rakyat jelata. Hiburan ini menciptakan berbagai macam ruang budaya bersama yang dapat menyatukan berbagai lapisan masyarakat, meskipun itu hanya untuk sementara.
Kesimpulan
Era Elizabeth adalah masa transformasi yang besar dalam sosial, ekonomi, dan budaya yang membentuk fondasi masyarakat Inggris modern. Meskipun sering dianggap sebagai zaman keemasan, periode ini juga diwarnai dengan ketimpangan sosial yang sangat tajam dan tantangan besar. Dengan memahami latar belakang sosial masyarakat Inggris pada Era Elizabeth ini menurut saya dapat memberikan kita wawasan berharga tentang apa saja faktor-faktor yang membentuk salah satu periode paling berpengaruh dalam sejarah Inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H