Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Kata-kata Kasar dan Merendahkan Menjadi Simbol Keakraban

15 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   07:24 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lalu bisakah mengkondisikan pendakwah, agar tidak menggunakan kata-kata tidak terpuji ? Atau sulitkah untuk melahirkan pendakwah pendakwah yang ideal sesuai tuntunan yang benar? Ajaran agama yang bersifat universal. Bisa diterima di semua kelompok. Bukan hanya dianggap baik dan biasa di komunitasnya sendiri. Karena dalam sejarah dan bahkan saat ini kita masih bisa menemukan pendakwah pendakwah yang ideal meski juga bisa membuat dan membangun keakraban dengan ummatnya. tanpa harus menggunakan kata kata tak terpuji. Di sana ada mendiang Gus Dur, Gus Mus, Ustad abdul Shomad, Kyai Abdul Mufti dan lainnya.. Mereka tetap bisa akrab dengan jamaah pengajiannya tetapi tanpa harus menggunakan kata-kata kasar , tak pantas dan merendahkan. Ini pertanyaan yang harus dijawab oleh para pemangku kepentingan terkait dunia dakwah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun