Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Olimpiade Paris 2024: Prestasi Olahraga Cermin dari Kemampuan Manajemen sebuah Negara

13 Agustus 2024   07:19 Diperbarui: 13 Agustus 2024   07:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Olimpiade Paris 2024 telah menjadi panggung megah bagi negara-negara di seluruh dunia untuk menunjukkan kemampuan atletiknya. Namun, di balik setiap medali yang diraih, terdapat peran krusial dari manajemen olahraga dan dukungan struktural dari negara tersebut. Prestasi olahraga di ajang sebesar Olimpiade sering kali berbanding lurus dengan kemampuan manajemen, perencanaan, dan investasi yang dilakukan oleh pemerintah dan badan olahraga nasional.

Dari hasil klasemen akhir Olimpiade Paris 2024 , muncul 5 negara yang berada di lima besar dalam perolehan medali yaitu , Amerika Serikat, China, Jepang, Australia dan Perancis . Dan kita tidak terkejut dengan urutan tersebut . Karena Lima negara itu juga yang memiliki kemampuan menejerial yang bagus untuk mengelola potensi para atelitnya .   Itu hanya membuktikan bahwa negara negara yang telah mengelola negaranya  dengan baik, maka prestasi olahraganya juga  akan baik.  Jadi jangan pernah berharap pengelolan negaranya  yang buruk, namun meraih prestasi yang baik di ajang olimpiade. Itu hal yang mustahil.

Menejemen  Negara yang Bagus Membuahkan Prestasi Olahraga Yang Bagus 

Keberhasilan sebuah negara di Olimpiade tidak semata-mata bergantung pada bakat alami para atlet, tetapi juga pada kemampuan negara tersebut dalam mengelola dan memfasilitasi perkembangan olahraga. Sebagai contoh, Amerika Serikat selalu menjadi salah satu negara teratas dalam perolehan medali di Olimpiade. Kesuksesan ini bukan hanya hasil dari bakat para atlet, tetapi juga dari sistem manajemen olahraga yang matang, mulai dari identifikasi bakat di usia dini hingga pelatihan intensif yang didukung oleh infrastruktur kelas dunia. Selain itu, adanya pendanaan yang berkelanjutan dan program-program pendukung seperti nutrisi, kesehatan mental, dan sains olahraga menjadi faktor pendukung utama.

Contoh lain adalah Tiongkok, yang dalam dua dekade terakhir telah muncul sebagai kekuatan dominan di Olimpiade. Prestasi ini tidak terlepas dari peran penting pemerintah Tiongkok dalam manajemen olahraga nasional. Negara ini secara strategis memilih cabang-cabang olahraga di mana mereka memiliki potensi besar untuk meraih medali dan kemudian mengarahkan sumber daya besar untuk mendukung atlet di cabang-cabang tersebut. Tiongkok tidak hanya berinvestasi dalam pelatihan dan fasilitas, tetapi juga dalam penelitian ilmiah untuk meningkatkan kinerja atlet. Hasilnya, mereka mampu memenangkan banyak medali emas, terutama dalam olahraga yang mereka prioritaskan, seperti angkat besi, bulu tangkis, dan senam.

Namun, penting juga untuk menyoroti bagaimana manajemen olahraga yang buruk dapat merusak prestasi sebuah negara. Beberapa negara, meskipun memiliki bakat atletik yang luar biasa, gagal bersinar di panggung internasional karena lemahnya manajemen dan kurangnya dukungan pemerintah. Misalnya, beberapa negara di Afrika memiliki atlet-atlet yang sangat berbakat, terutama dalam olahraga lari jarak jauh. Namun, ketidakmampuan dalam menyediakan fasilitas pelatihan yang memadai, manajemen yang buruk, dan kurangnya pendanaan sering kali menghambat potensi mereka untuk berprestasi di level tertinggi.

Mungkin ada yang  pengelolaan negaranya tidak bagus , namun ada beberapa orang atelitnya mampu meraih medali emas di olimpiade.  Kalau itu terjadi, besar kemungkinan adalah bahwa atelit tersebut sangat berbakat dan berlatih mandiri dengan keras  sehingga dengan menejemen negaranya yang belum bagus  pun  tetap bisa mendapatkan medali emas. Dan itu biasanya banyak terjadi di cabang olahraga yang sifatnya olahraga individu . Di cabang olahraga permainan kolektif sulit terjadi. Karena di cabang olahraga kolektif maka  menejerial yang bagus menjadi syarat mutlak lahirnya sebuah prestasi.

Olimpiade Paris 2024 akan menjadi cerminan dari bagaimana negara-negara tersebut mengelola dan memprioritaskan olahraga dalam kebijakan nasional mereka. Negara yang mampu meraih prestasi besar di Olimpiade biasanya adalah negara yang memahami pentingnya manajemen olahraga yang efektif dan investasi jangka panjang dalam pengembangan atlet. Ini mencakup tidak hanya pelatihan dan kompetisi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, dan dukungan mental bagi para atlet. Dengan demikian, prestasi olahraga di ajang seperti Olimpiade tidak hanya mencerminkan kekuatan fisik para atlet, tetapi juga cerminan dari kekuatan manajemen dan kebijakan pemerintah yang mendukung mereka.

Olimpiade Paris 2024 telah  menjadi ajang yang tidak hanya menguji kemampuan atlet, tetapi juga kemampuan negara-negara dalam mengelola dan memfasilitasi kesuksesan atletiknya. Negara-negara yang memiliki manajemen olahraga yang baik, dukungan kebijakan yang kuat, dan investasi yang tepat akan cenderung meraih prestasi lebih baik. Ini menegaskan bahwa prestasi olahraga berbanding lurus dengan kemampuan manajemen dan perencanaan sebuah negara. Paris 2024 akan menjadi bukti bagaimana manajemen yang baik dapat membawa kejayaan di panggung internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun