Banyak factor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Ada yang menyebutkan akibat terjadinya resesi seks. Namun penyebab yang paling mendasar  adalah perasaan tidak cukup. Atau merasa tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan khususnya di masa depan bagi anak-anaknya.
Perasaan tidak cukup atau khawatir tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup telah menjadi faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan populasi dunia menurun.Â
Di banyak negara, biaya hidup yang tinggi, terutama untuk pendidikan, kesehatan, dan perumahan, membuat pasangan muda enggan memiliki banyak anak. Mereka merasa beban finansial untuk membesarkan anak terlalu berat sehingga memilih untuk menunda atau membatasi jumlah anak. Kekhawatiran ini sering kali diperkuat oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidakpastian masa depan.
Bahkan dengan tingginya tekanan ekonomi , yang memunculkan perasaan tidak cukup , tidak sekedar membuat generasi muda menunda menikah, atau memiliki anak . Tidak sedikit yang justru memilih untuk hidup sendiri , focus mengejar karir setinggi tingginya. Muncullah lonely generation. Yang menganggap menyenangkan diri sendiri lebih utama, daripada mengambil resiko berkeluarga dan memiliki anak.
Perasaan tidak cukup adalah  energi terbesar penggerak tumbuh atau turunnya pertumbuhan populasi. Suatu saat perasaan tidak merasa cukup dapat menjadi energi untuk menggerakkan manusia untuk beraktifiats, bekerja, berkarya untuk memenuhi apa yang dibutuhkan . Kebutuhan akan kejayaan. Alias Glori.
Perasaan tidak cukup juga  yang mendorong  bangsa-bangsa  Eropa menjelajah dunia untuk mendapatkan kekayaan lebih dari yang dimiliki jika hanya berfokus di Eropa saja. Perasaan tidak cukup juga yang menggerakan perusahan-perusahaan kelas dunia berekspansi dan mengembangkan bisnis ke banyak negara. Mereka buka cabang cabang perusahaan di negara-negara  di benua Asia, Afrika hingga Amerika Latin.
Namun , ternyata  keinginan untuk memenuhi perasaan tidak cukup itu tidak berhenti ketika apa yang mereka harapkan tentang kekayaan , harta dan pengetahuan mereka dapatkan. Kekayaan , dan pengetahuan yang luas yang mereka miliki , justru membawa umat manusia menuju perasaan tidak cukup yang baru lagi.
Meski kekayaan sudah bertumpuk , tetap saja perasaan tidak cukup datang membayangi. Pengetahuan yang luas bukannya membuat manusia makin tenag  justru bertambah khawatir akan masa depan.
Di lain waktu perasaan tidak cukup menjadi penghambat orang ketika akan  melangkah atau membuat keputusan . Khawatir apa yang sudah dimiliki nanti berkurang, sehingga akan memgakibatkan permasalahan baru.
Perasaan tidak cukup atau khawatir tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup telah menjadi faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan populasi dunia menurun.Â
Di banyak negara, biaya hidup yang tinggi, terutama untuk pendidikan, kesehatan, dan perumahan, membuat pasangan muda enggan memiliki banyak anak. Mereka merasa beban finansial untuk membesarkan anak terlalu berat sehingga memilih untuk menunda atau membatasi jumlah anak. Kekhawatiran ini sering kali diperkuat oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidakpastian masa depan.