Pusa atau momentum, adalah bertemunya kesempatan dengan persiapan. Ada kesempatan , persiapaan tidak ada, momentum hilang. Sebaliknya ada persiapaan, kesempatan tidak ada, maka pusa pun lenyap.
Dan prestasi yang diraih seesorang atau suatu negara, bisa dikatakan merupakan bertemunya  antara kesempatan dan persiapan. Ini berlaku dalam bidang apa saja. Tentu termasuk di dunia olahraga. Seperti yang sedang terjadi dengan torehan prestasi timnas U23, di perhelatan Piala Asia tahun 2023 di negara Qatar.
Tidak ada yang terjadi di dunia ini sebagai kebetulan. Semua merupakan hasil sebuah proses. Prestasi yang diraih Timnas U23 hingga mencapai babak semifinal , tak bisa tidak merupakan hasil pertemuan antara persiapan dan kesempatan itu.
Pusa sebenarnya istilah yang berasal dari  dunia ilmu Fisika. Yang berarti adalah hasil perkalian antara massa dengan kecepatan. Dalam Fisika  Massa adalah besaran skalar yang berarti tidak dipengaruhi oleh arahnya. Sedangkan  kecepatan adalah besaran vektor yang dipengaruhi oleh arah kecepatan. Dan hasil perkalian ini menghasilkan momentum yang bersifat vektor, Jadi hasil perkalian dari massa dan kecepatan suatu benda bergerak  , akan menghasilkan suatu gaya sebagai resultan yang memiliki gerak ke arah tertentu .
Langkah kebijakan yang dijalankan PSSI selama ini untuk  timnas U23, merupakan bentuk usaha untuk menambah kecepatan dalam bentuk kualitas permainan dan sekaligus bobot kualitas phisik dan mental pemain. Semakin terus diasah dan digembleng  dalam lingkungan kompetisi negara negara  dengan kompetisi kelas  atas dunia, maka akan menghasilkan bobot yang akan mendekati atau bahkan menyamai level permainan kelas dunia.Â
Ini bisa dilihat dari serangkaian pertandingan yang dilaksanakan dengan tim-tim negara yang rankingnya berada  jauh di atas rangking  tim nasional. Bahkan pernah juga timnas bermain melawan  tim rangking  satu dunia, alias si jawara dunia tahun 2022 negara Argentina.
Kemudian juga dengan  program PSSI untuk mengirim timnas  untuk  training camp ( TC ) ke negara --negara elit bola dunia , ke nagara negara Eropa dan Amerika selatan juga bagian dari usaha itu. Semakin bagus lingkungan sepak bola yang ada, semakin bagus juga  dampak bagi perkembangan prestasi bagi timnas.
Yang tak ketinggalan adalah, dikontraknya bibit-bibit  unggul pemain pemain klub klub Liga tanah tanah air  oleh  klub klub luar negeri. Memang mereka belum  di bilang klub klub  di kompetisi elit  dunia, tetapi bermain dengan kultur yang sepak bola yang lebih bagus daripada kompetisi liga di tanah air, jelas akan meningkatkan level permainan para pemain punggawa timnas .Â
Di tambah lagi adalah proses naturalisasi yang dilakukan secara masive  oleh PSSI terhadap pemain pemain bagus keturunan Indonesia, yang berada di negara negara yang kompetisinya sudah bagus. Dan level permainan mereka sudah selevel dengan pemain pemain usia muda  di negara-negara dengan kompetisi yang  sudah maju tersebut. Ini juga akan mendongkrak level permainan , dari pemain pemain lokal yang bermain bersama mereka di Timnas.
Satu lagi usaha tak kalah penting untuk meningkatkan bobot kualitas pemain dan sistem permainan  itu adalah  pemilihan pelatih yang tepat yaitu Shin Tae Yong. Pelatih yang punya pengalaman kelas wahid baik sebagai pelatih, dan presatasi mentereng  semasa menjadi pemain Korea Selatan. Banyak prestasi yang telah ditorehkan , dengan catatan itu dharapkan bisa mengangkat bobot permainan dan kualitas pemain Indonesia menjadi lebh baik , tak hanya di level asia Tenggara, namun juga level Asia bahkan bisa mendunia.
Setelah point point untuk peningkatan bobot pemain dan kualitas permainan itu tercapai maka yang dibutuhkan adalah menciptakan pusa atau  momentum yang tepat untuk "meledakkan" potensi yang sudah ada tersebut. Maka menganalisa  progres capaian seorang pelatih itu sangat penting, jangan terjebak prestasi yang instan. Meski prestasi belum ada jika progres kemajuan besar, maka tinggal masalah waktu saja. Semua butuh proses ada tahapan-tahapannya . Itulah pondasi sebuah prestasi.