Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penerbangan Haji dan Mimpi Terbang Abbas Bin Firmas

21 April 2024   07:13 Diperbarui: 21 April 2024   07:30 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini sekaligus  menunjukkan bahwa Leornado da Vinci yang lahir tahun 1452, bukan ilmuwan pertama yang memikirkan cara manusia bisa terbang. Jauh sebelumnya, ada sosok lain yang telah muncul dengan ide gilanya: Dialah  Abbas Ibn Firnas, Ternyata , Leonardo Da Vinci pun  terinspirasi dari gagasan Abbas Ibn Firnas saat merancang pembuatan sekrup udara (giroskop udara)

Tidak tahu pasti, apakah mimpi Abbas  bin Firmas, berusaha mewujudkan manusia bisa terbang sebagai visi jauh ke depan tentang pentingnya kemampuan terbang untuk memangkas jarak. Apalagi dikaitkan dengan perkembangan jauh ke saat ini dimana kemampuan manusia terbang,yang terwujud dalam bentuk pesawat terbang,  menjadi salah satu solusi untuk menunjang umat muslim menunaikan  rukun islam kelima. Jarak yang membentang jauh antara tanah Andalusia di Spanyol  ke tanah suci, apakah menjadi salah satu motivasi atau impiannya ? Ataukah murni berdasar kemampuan keilmuannya dalam mengamati ayat-ayat kauniyah , yang mengajarkan pentingnya memperhatikan alam semesta.

Salah satu penemuan Abbas Ibn Firnas yang diakui oleh dunia Barat adalah sekrup udara (giroskop udara) sebagai alat uji coba untuk terbang. Akan tetapi, penemuan terkait hal ini tidak berjalan mudah. Abbas Ibn Firnas harus melalui berbagai tahap sehingga dapat terbang di udara layaknya seekor burung.

Penemuan ini dimulai dengan percobaan gila Abbas Ibn Firnas yang mendambakan manusia bisa terbang. Ia melompat dari menara Masjid Agung Cordoba pada 852 M.

"Tahun 852, ia (Abbas Ibn Firnas) melompat dari menara masjid dengan jubah besar. Beberapa orang menganggapnya sebagai parasut pertama," tulis John Hill dalam buku Vibrant Andalusia: The Spice of Life in Southern Spain (2007) karya Ana Ruiz.

Akan tetapi, percobaan pertama Abbas Ibn Firnas kurang berhasil. Dikutip dari Day of the Flyubg Fox: The True Story of World II Pilot Charley Fox oleh Steve Pitt (2008), percobaan gila itu membuat ia mengalami luka di sana-sini, beruntung nyawanya masih bisa selamat.

Tidak berhenti sampai di situ, Abbas Ibn Firnas kemudian membuat "mesin" terbang layaknya sayap burung dari kerangka kayu (glider). Alat ini dibuatnya berdasarkan pengamatan terhadap burung-burung.

"Pada 875, ketika berumur 65 tahun, Abbas Ibn Firnas lepas landas dari sebuah bukit kecil dekat Cordoba dengan mengendalikan secara sederhana glider bersayap yang melayang beberapa ratus meter sebelum berbalik ke tempat peluncurannya untuk mendarat di mana kemudian ia terjungkal," urai John Hill.

Referensi lain menyebutkan, Abbas Ibn Firnas melakukan percobaan penerbangan keduanya itu pada umur 70 tahun. Mesin yang ia gunakan disebut terbuat dari sutera dan bulu elang.

Percobaan penerbangan kedua Abbas Ibn Firnas mengalami peningkatan, namun ia terjungkal ketika akan melakukan pendaratan. Abbas Ibn Firnas sadar bila dirinya melupakan hal penting dari seekor burung, yakni ekor.

Penambahan ekor ini membuat Abbas Ibn Firnas lebih mudah mengendalikan glider terbangnya sekaligus saat pendaratan. Abbas Ibn Firnas juga memperbaiki bentuk parasutnya sehingga dapat mengurangi kecepatan jatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun