Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Charles dari Britania yang Teorinya Saling Menguatkan

23 Februari 2024   08:21 Diperbarui: 23 Februari 2024   08:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Charles adalah nama yang sangat familier di negeri  Queen Elysabeth , Inggris. Kita bisa mendengar nama Charles cukup mewarnai dalam sejarah panjang negeri Ingggris. Beberapa kali Raja Inggris bernama Charles. Ibarat nama Asep di daerah Sunda , Jawa Barat. Saking berpengaruhya nama Charles  sehingga banyak orang tua yang menamai anaknya  Charles. Dengan harapan bisa menjadi orang berpengaruh, terkenal  seperti keluarga Kerajaan Inggris.

Dua nama Charles dari banyak nama Charles dari tanah Britania Raya yang cukup terkenal selain yang berasal dari luar keluarga kerajaan adalah Charles Darwin dan Charles Lyell. Entah kebetulan atau tidak  ,  keduanya ternyata memiliki teori sains yang  berkaitan dan saling memperkuat satu sama lain . Teori Evolusi Charles Darwin  tidak akan bisa berlaku  tanpa berlakunya teori Geologi milik  Charles Lyell .

Charles Darwin

Charles Darwin, adalah si empunya teori evolusi. Siapa yang tidak penah mendengar  teori yang kontroversial tersebut ?. Teorinya begitu menghipnotis dunia. Menjadi perdebatan panjang antara ilmuwan dan agamawan dari mulai di luncurkan ,  hingga sekarang ini. Meski perdebatannya bukan pada metode ilmiahnya  , namun lebih kepada dampak terhadap keyakinan beragama. Banyak yang masih belum mengakui kebenaran teori tersebut, meski tidak juga mampu membuktikan kesalahannya. Selain karena didasari  tafsir dalil kitab suci yang dianggap tidak pernah salah.

Terlepas dari kontroversi tersebut, adakah yang menyadari bahwa teori evolusi itu memerlukan syarat untuk bisa berlaku. Ada syarat utama yang harus dipenuhi teori evolusi agar apa yang dipaparkan bisa dibuktikan kebenarannya . Syaratnya yaitu teori evolusi membutuhkan periode waktu yang sangat lama agar biasa mencapai kondisi makhluk hidup seperti sekarang ini.   Atau membutuhkan usia bumi yang panjang ( milyaran tahun ) yang lebih  dikenal dengan istilah teori bumi tua. Dengan teori bumi muda ( baru berusia ribuan tahun )  maka teori Evolusi Darwin tidak menemukan tempat  untuk membuktikan kebenarannya. Waktunya tidak cukup  untuk menggelar evolusi kehidupan dari periode awal makhluk bersel satu yang sederhana hingga bersel komplek . Dibutuhkan waktu milyaran tahun untuk melewati perjalanan tersebut.

Charles Lyell

Charles Lyell , sebenarnya bukan orang yang menyetujui teori  evolusi pada awalnya. Dia bahkan termasuk yang menentang. Namun teori Lyell yang mengajarkan bahwa bumi ini telah berusia tua alias telah ada milyaran tahun yang lalu.

Lyell adalah salah satu orang pertama yang mengusulkan bahwa proses-proses ini sebenarnya terjadi sangat lambat, dan bahwa bumi sudah sangat kuno dan bukan berumur beberapa ribu tahun seperti yang diinginkan oleh sebagian besar sarjana Alkitab.

Waktu yang panjang yang mungkin mengisinya adalah proses evolusi. Dan tahapan tahapan kejadian serta bukti bukti sisa --sisa kehidupan di alam ini seperti memperkuat adanya proses terjadinya makhluk hidup dari bentuk sederhana hingga menjadi lengkap dan sempurna.

Relasi Teori Geologis dan Teori  Evolusi 

Terdapat beberapa kaitan antara teori evolusi Darwin dan teori geologi Charles Lyell, yang dapat diilustrasikan melalui beberapa contoh konkret .

Prinsip Uniformitarianisme Charles  Lyell mengusulkan bahwa proses geologis yang terjadi di masa lalu sama dengan proses yang terjadi saat ini. Ini berarti bahwa perubahan geologis yang diamati saat ini, seperti erosi sungai atau perubahan iklim, dapat digunakan untuk memahami peristiwa yang terjadi di masa lalu. Contohnya, perubahan bentuk dan ukuran pulau-pulau yang terjadi akibat aktivitas vulkanik atau erosi adalah hasil dari proses yang berlangsung secara bertahap, sesuai dengan prinsip uniformitarianisme.

Darwin menerapkan prinsip uniformitarianisme ini ke dunia organisme hidup. Misalnya, ketika kita melihat variasi dalam bentuk tubuh hewan atau adaptasi spesies terhadap lingkungan mereka, kita dapat berasumsi bahwa proses alami yang sama yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi di masa lalu dan masih terjadi saat ini.

Bukti geologis tentang perubahan lambat dalam lanskap Bumi juga memberikan bukti untuk waktu yang panjang yang diperlukan bagi evolusi. Contohnya adalah catatan fosil yang menunjukkan evolusi berbagai spesies dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Catatan fosil juga menunjukkan peristiwa kepunahan massal yang berdampak pada evolusi spesies di masa lalu.

Darwin menggunakan bukti fosil ini untuk mendukung argumennya bahwa spesies telah berkembang dan berubah sepanjang sejarah kehidupan di Bumi. Misalnya, fosil-fosil transisi seperti Archaeopteryx, yang menunjukkan ciri-ciri antara reptil dan burung, memberikan bukti evolusi dari reptil ke burung.

Lyell menunjukkan bahwa lingkungan dapat berubah seiring waktu karena berbagai faktor, seperti aktivitas vulkanik atau perubahan iklim. Ini mempengaruhi kondisi hidup organisme di Bumi.

Perubahan lingkungan adalah salah satu pendorong evolusi. Organisme yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan memiliki keunggulan dalam bertahan hidup dan berkembang biak. Misalnya, ketika suatu wilayah mengalami penurunan suhu secara drastis, organisme yang memiliki adaptasi untuk bertahan hidup di suhu yang lebih rendah akan memiliki keunggulan seleksi alam.

Dengan demikian, melalui prinsip uniformitarianisme, bukti geologis, dan pemahaman tentang perubahan lingkungan, teori geologi Lyell dan teori evolusi Darwin saling melengkapi dalam menyajikan pandangan yang komprehensif tentang sejarah dan perkembangan kehidupan di Bumi

Sebuah teori agar dapat berlaku umunya membutuhkan syarat atau kondisi tertentu. Tidak mungkin dapat berlaku dalam segala kondisi.

Teori evolusi yang mengajarkan tentang adanya perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikt, pasti membutuhkan rentang waktu yang sangat panjang. Berubahnya hewan hewan yang ditemui Darwin di pulau Galapagos, dalam kondisi nya saat itu, membutuhkan waktu puluhan tahun dari kondisi awalnya. Melewati beberapa generasi hingga bentuk terakhir. Bentuk kakinya yang makin panjang dari burung burung. Begitu juga dengan bentuk Ataupun bentuk kura kura di pulau tersebut.

Teori Bumi Tua wadah tepat Untuk Teori Evolusi

Ketika, Teori Bumi tua belum ada , maka yang berkembang saat itu adalah teori bumi muda. Teori yang sekaligus sesuai dengan keyakinan ummat beragama . Teori yang sejalan dengan ajaran pemahaman kitab suci pada saat itu . Di mana dalam dalil-dalil kitab suci agama  disebutkan bahwa dunia diciptakan dalam waktu enam hari.

Hari pertama ,  langit dan bumi diciptakan dan "Jadilah terang".  Hari kedua , Allah menciptakan cakrawala. Hari ketiga,  daratan dipisahkan dengan lautan; tumbuh-tumbuhan  diciptakan. Hari keempat , Matahari, bulan dan bintang diciptakan. Hari kelima , Binatang di lautan dan burung di udara. Hari keenam , Binatang di bumi, ternak dan binatang melata, Manusia pertama diciptakan (Adam dan Hawa).

Maka menjadi wajar ketika teori evolusi Darwin muncul  yang paling kuat menjadi penentang adalah kelompok agamawan. Karena dengan teori evolusi maka keyakinan agama yang sudah dipegang dan diyakini  berabad abad , menjadi gugur. Dan itu pukulan  telak kedua kalinya bagi  agamawan. Setelah pukulan pertama, tentang bumi berputar mengelilingi matahari terbukti benar secara sains. Membalikkan keyakinan gereja yang mempercayai bumi sebagai pusat segalanya ( Geosentris ). Yang meyakini bumi menjadi pusat alam semesta. Dimana matahari dan planet planet mengitari bumi. Sekarang keyakinan bahwa Bumi berusiai muda juga dibuktikan salah oleh teori Evolusi Darwin. Dan dperkuat oleh teori Geologis-nya, Charles Lyell.

Entah ada kaitan  atau tidak, ketika dua teori dari dua nama Charles  ini dapat saling memperkuat satu sama lain. Apakah murni secara kebetulan atau sebenarnya ada kaitan antara keduanya, yang dilahirkan  dengan tujuan  untuk meruntuhkan hegemoni keyakinan umat beragama.

Terlepas dari kemungkinan kemungkinan yang muncul, namun ada satu hal yang dapat dijadikan sebuah prinsip dalam dunia sains. Sebagaimana halnya  puluhan teori sains sudah  berhasil membuktikan kebenarannya melalui seleksi metode ilmiahnya, maka teori evolusi pun  secara gemilang membuktikan kebenaran  ilmiahnya hingga saat ini.

Dengan begitu perlu untuk menafsirkan ulang dalil kebenaran agama. Dalil kitab suci sebagai kata dari Tuhan memang ada jaminan tidak akan pernah salah. Namun penafsiran manusia terhadap dalil kitab suci Tuhan , ada kemungkinan salah. Maka ada pekerjaan rumah bagi para agamawan dan juga pengikutnya  saat ini untuk mengkaji lebih dalam dalil dalil kitab suci agama yang dianutnya. Tidak menutup kemungkinan masih terbuka munculnya  tafsir lain yang lebih valid. Tidak terpaku hanya pada  tafsir yang sudah ada dan diyakini  saat ini. Sehingga tidak terjadi lagi fakta sains ditolak berdasarkan keyakinan yang bersumber dari tafsir kitab suci yang sebenarnya tidak tunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun