Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Pilihan yang Sama-sama Utama

17 Januari 2024   07:44 Diperbarui: 17 Januari 2024   08:17 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan dalam kasus Bani Quaraidha pun , mereka para sahabat langsung membawa  permasalahan tersebut ke hadapan Nabi. Dan nabi memberikan jawaban atas kasus tersebut. Yaitu bahwa yang menunaikan sholat ashar sebelum matahari tenggelam sebelum sampai di Bani Quraidha, adalah benar.  Mereka bagus dalam pemahamannya. Sementara yang sholat  ashar setelah sampai di Bani Quraidha meski matahari sudah tenggelam juga benar. Mereka bagus dalam ketaatannya.

Itulah keputusan Nabi. Dan itulah dasar untuk memutuskan segala persoalan yang akan dihadapi umat di masa masa yang akan datang dalam hal masalah khilafiyah. Dan segala dinamika pendapat dalam masyarakat, dapat terjawab  dengan jawaban nabi tersebut.

Dari banyak perbedaaan pendapat khilafiyah dalam ummat sebenarnya , muaranya hanya ada dua sumber. Mereka berpendapat karena didorong rasa taatnya kepada Nabi, sehingga apapun yang disampaikan Nabi dalam hadist  dijalankan tanpa mempertanyakan lagi. Yang kedua mereka melakukan sesuatu didorong setelah mencoba memahami apa yang sebenarnya disampaikan Nabi , sesuai dengan logika pemikiran yang mereka miliki.

Dan dua duanya dikatakan oleh Nabi sebagai hal yang sama sama benar. Dua hal itu dapat menjadi jawaban yang dapat diikuti ummat . Nabi sudah mempersiapkan umat islam  untuk memiliki dua pilihan dalam beramal sholeh sesuai panduan Nabi yaitu, pilihan yang sama sama utama nilainya. Yaitu mendasarkan kepada  ketaatan kepada perintah nabi atau berdasarkan kemampuan memahami suatu perintah Nabi. Jadi tidak ada lagi ruang untuk perdebatan . Perdebatan   yang telah banyak menghabiskan energi ummat islam dalam hal yang tidak produktif bagi kemajuan islam.  Perbedaan pendapat yang juga telah memalingkan umat islam dari melakukan hal yang lebih utama yaitu membawa islam menjadi rahmatan bagi seluruh alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun