Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Albert Einstein, Mungkin Ilmuwan yang Paling Religius

13 Juni 2023   07:40 Diperbarui: 13 Juni 2023   07:42 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam pernyataan ini, Einstein mengekspresikan keyakinannya bahwa ada ketertiban dan hukum alam yang teratur yang mengatur dunia ini. Baginya, tidak ada tempat untuk kebetulan atau acak mutlak. Einstein meyakini bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dengan ketertiban yang cermat dan terencana.

Einstein percaya bahwa setiap peristiwa terjadi karena alasan yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Dalam pandangan ini, tidak ada kebetulan atau keberuntungan yang terlibat, dan Tuhan sebagai pencipta alam semesta menentukan jalannya sesuai dengan hukum alam. Dalam pandangan ini, Tuhan bukanlah entitas supernatural yang terlibat dalam intervensi ajaib, melainkan sesuatu yang telah menentukan semua peristiwa secara pasti sesuai dengan hukum alam yang berlaku. Pandangan ini memiliki implikasi dalam pandangan Einstein tentang kebebasan manusia, yang menurutnya dibatasi oleh hukum alam dan konsekuensi dari tindakan manusia.

"Pandangan saya adalah bahwa Tuhan adalah kekuatan yang sangat halus di balik segala hal ini."

Einstein melihat Tuhan sebagai kekuatan yang sangat halus dan mendalam yang merasuki dan mempengaruhi setiap aspek alam semesta. Baginya, Tuhan bukanlah entitas yang terpisah atau jauh, tetapi hadir dalam segala hal. Ia meyakini bahwa alam semesta adalah manifestasi dari kekuatan yang lebih besar dan tak terbatas.

Pandangan Einstein tentang kekuatan sangat halus dapat digambarkan melalui penggunaan analogi. Misalnya, gravitasi dapat digambarkan sebagai kekuatan yang sangat halus yang mempengaruhi setiap objek di dalam alam semesta. Kekuatan ini tidak dapat dilihat atau disentuh, tetapi ia ada di mana-mana dan menghubungkan semua objek dalam alam semesta. Dalam pandangan Einstein, kekuatan yang sangat halus ini mencakup segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, dari gerakan planet hingga perilaku partikel subatom.

 

" Ilmu tanpa agama adalah lumpuh dan agama tanpa ilmu adalah buta " 

Einstein menekankan bahwa agama yang tidak didasarkan pada pemahaman ilmiah memiliki potensi menjadi ilmu buta. Ini berarti bahwa jika kita hanya mempercayai ajaran agama tanpa upaya untuk memahami dan menggali pengetahuan yang mendalam tentang alam semesta melalui metode ilmiah, kita berisiko mengalami ketidaktahuan yang mendasar. Agama yang tidak terbuka pada pengetahuan dan pemahaman ilmiah dapat menjadi terbatas dalam perspektifnya dan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh perkembangan ilmiah.

Einstein percaya bahwa kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih besar tentang keberadaan Tuhan dengan mempelajari ilmu pengetahuan dan melihat bagaimana kekuatan alam semesta bekerja. Dalam pandangan Einstein, ilmu pengetahuan dan agama tidak harus saling bertentangan, melainkan harus digunakan bersama-sama untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang keberadaan kita di dunia ini. Kita dapat memperoleh pemahaman tentang Tuhan melalui keajaiban-keajaiban yang ada di dunia ini, seperti keindahan alam dan keteraturan alam semesta.

Itulah beberapa contoh yang menunjukkan betapa "religiusnya" Einstein. Religius yang beda dengan kebanyakan orang. Religius kebanyakan orang tak mampu menghindarkan atau mencegah dari perbuatan-perbuatan  yang dilarang Tuhan. Sedangkan religiusitas Einstein, justru menghadirkan apa yang diperintahkan Tuhan menjadi kenyataan .

Albert Einstein, sebagai seorang ilmuwan yang terkenal, menyimpan keyakinan yang kuat pada keberadaan Tuhan. Pandangannya tentang Tuhan memperlihatkan bahwa ia tidak melihat ilmu dan spiritualitas sebagai entitas yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi. Einstein mengakui keajaiban alam semesta dan melihatnya sebagai bukti keberadaan Tuhan yang tidak dapat dimengerti sepenuhnya oleh pikiran manusia. Meskipun berfokus pada penelitian ilmiah dan pemahaman rasional, Einstein tetap terbuka pada dimensi spiritual dan melihat Tuhan sebagai kekuatan yang sangat halus di balik segala hal. Dalam pandangan Einstein, sains dan Tuhan adalah dua sisi dari satu kebenaran yang lebih besar yang terus mengilhami penelitian dan eksplorasi manusia dalam memahami misteri alam semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun