Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Albert Einstein, Mungkin Ilmuwan yang Paling Religius

13 Juni 2023   07:40 Diperbarui: 13 Juni 2023   07:42 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum masuk ke pembahasan  , perlu kita luruskan dulu mengenai definisi Religiusitas itu sendiri. Kalau religius sebagaimana diwujudkan sebagai bentuk kepatuhan untuk ikut ritual agama seperti kalau dalam islam terbentuk dalam lima rukun islam maka jelas Einstein tidak termasuk di dalamnya. Pun ketika religiusitas dimaksudkan dalam agama kristen berupa rajin beribadah ke Gereja dan menyanyikan lagu lagu pujian kepada Tuhan , Einstein juga tidak termasuk. Itu adalah definisi religiusitas yang hanya berbentuk cara manusia percaya dan tunduk kepada Tuhan. Itu religius konvensional. Sifat religius yang hanay  terikat atau dibatasi oleh waktu dan tempat cara beribadah.

Religiusitas Einstein bukan terletak pada tunduknya  kepada cara mempercayai  Tuhan namun lebih bersifat  bentuk ekspresi dari individu yang sudah mencapai level mencapai tujuan dari ritual agama. Hal yang sebenarnya  yang ingin dicapai kebanyakan orang dalam beribadah yaitu menyadari eksistensi Tuhan dalam setiap kesempatan. Ini yang dinamakan religius modern atau religius substansi .  Religius yang tidak terikat hanya dalam tata cara dan  dan tempat beribadah. Namun religius yang tidak terpisahkan dari nafas kehidupan .  Tidak terkungkung waktu dan tempat dalam menyadari kehadiran Tuhan.

Inilah religiusitas Albert  Einstein . Religiusitaas  yang ditunjukkan berupa kepercayaan dan penghormatan kepada Tuhan. Religiusitas yang berbentuk pengakuan kepada eksisitensi tertinggi Tuhan dalam setiap pemikiran dan perbuatannya .  

Dalam sejarah , mungkin tidak akan ditemukan ilmuwan yang dalam setiap pemikiran ilmiahnya selalu memikirkan akan kehadiran Tuhan sebagaimana Eintein lakukan. Bahkan kebanyakan teori yang dilahirkan juga banyak dilatar belakangi akan pengakuannya atas keberadaan Tuhan. Seperti sikapnya terhadap teori Kuantum yang menghadirkan adanya superposisi dan ketergantungan setiap kejadian kepada kemungkinan, maka Einstein menyatakan "Tuhan tidak bermain dadu".

Albert Einstein, nama yang tak asing di dunia ilmu pengetahuan, dikenal bukan hanya karena kontribusinya dalam fisika dan teori relativitas, tetapi juga karena keyakinannya pada keberadaan Tuhan. Einstein sering kali menggunakan kata "Tuhan" dalam banyak pernyataannya, mengisyaratkan hubungan erat antara pemikirannya yang ilmiah dan spiritual. Mari kita  menjelajahi pandangan Einstein tentang Tuhan dengan beberapa contoh pernyataannya yang mencerminkan keyakinannya pada kekuatan yang lebih besar.

Einstein, seorang ilmuwan yang rasional dan analitis, melihat alam semesta sebagai suatu keajaiban yang teratur. Namun, ia juga percaya bahwa ada kekuatan yang lebih dalam di balik keteraturan ini. Dalam banyak pernyataannya, Einstein mengacu pada Tuhan sebagai sumber pemahaman yang lebih mendalam tentang alam semesta. Berikut beberapa contoh pernyataannya dan penjelasan tentang pandangannya tentang Tuhan:

"Saya ingin tahu bagaimana Tuhan menciptakan dunia ini. Saya tidak tertarik pada detailnya, saya ingin tahu pikiran Tuhan."

Pernyataan ini menggambarkan ketertarikan Einstein pada asal-usul alam semesta dan dorongan kuatnya untuk memahami pemikiran di baliknya. Einstein menggambarkan keingintahuannya yang mendalam tentang pemikiran Tuhan sebagai cara untuk menggali kebenaran yang lebih besar.

"Saya yakin ada metode dan arti di balik kacau-balau ini. Saya merasa seperti orang yang bermain catur melawan lawan yang tidak terlihat, yang membuat gerakan-gerakan aneh, namun, pada intinya, memiliki suatu tujuan."

Dalam pernyataan ini, Einstein menyampaikan pandangannya tentang keberadaan tujuan di balik kompleksitas alam semesta. Ia melihat alam semesta sebagai sebuah permainan catur yang dipimpin oleh kekuatan tak terlihat, yaitu Tuhan. Meskipun gerakan-gerakan mungkin tampak acak, ia percaya bahwa ada rencana dan tujuan yang tersembunyi.

"Saya percaya pada Tuhan yang tidak bermain dadu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun