Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mungkinkah Secara Tak Sadar Kita Telah menjadi Robot?

30 Mei 2023   07:29 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:43 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bing AI Image Creator

Kita sudah tidak asing lagi, Ketika ingin bangun malam untuk menonton siaran langsung pertandingan sepakbola dengan menyetel  timer di jam di waktu yang diinginkan. Kitapun tidur dengan bergantung kepada suara timer yang nanti akan berbunyi di jam yang ditunjuk. Dan ketika timer tidak berbunyi maka terlewatlah keinginan untuk menonton tim kesayangan.

Kita juga ketika ingin pergi ke suatu tempat di daerah tertentu , sekarang kita akan mengandalkan  Google  maps yang terpasang di HP atau tablet   . Kemana arah yang mau dituju kita setting  lalu  kita tinggal pasrahklan arah jalannya kepada perangkat tersebut. Ketika Google  maps  salah menunjukkan  arah titik yang kita tuju maka tersesatlah kita. Itu bukan kejadian yang aneh lagi. Alias sering terjadi. bahkan mungkin kita pernah mengalami sendiri.

Kehilangan Empati dan Kreativitas

Kehilangan empati dan kreativitas adalah dampak lain dari tanpa sadar menjadi "robot" dalam hidup kita. Ketika kita terlalu terfokus pada diri sendiri dan kebutuhan-kebutuhan pribadi kita, kita kehilangan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Hal ini juga dapat menyebabkan kehilangan kemampuan untuk berempati, berinteraksi secara mendalam, dan membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain. Selain itu, rutinitas mekanis yang kita jalani dapat menghambat daya pikir kreatif kita, mengurangi kemampuan kita untuk berpikir di luar kotak dan menemukan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi.

Rutinitas mekanis  yang kita jalani membuat kita kurang memiliki empati. Tak ada lagi waktu untuk berbicara panjang lebar secara lebih mendalam. Entah itu dengan orang tua, kerabat atau teman. Kita dituntut terus bergerak ikut rutinitas sebagaimana robot yang digerakkan mesin. Bercengkerama dengan orang tua menjadi hal yang langka.  Duduk bersama satu keluarga di meja makan , sambil berbincang santai menjadi hal yang  jarang terjadi.

Meskipun teknologi telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita, kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan tanpa sadar menjadi "robot" dalam hidup kita sehari-hari. Kehadiran yang terabaikan, rutinitas mekanis, ketergantungan pada teknologi, kehilangan empati, dan kehilangan kreativitas adalah tanda-tanda bahwa kita mungkin telah kehilangan koneksi dengan sisi manusiawi kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk secara teratur merefleksikan diri, mengambil waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang, dan mengembangkan keseimbangan yang sehat antara teknologi dan kehidupan nyata.

Ada sebuah pelajaran penting dari sebuah HP yang ada dalam genggaman tangan kita. Hpnya bisa saja berganti dan berubah. Namun yang akan membuat HP terus dinanti orang bukanlah barang  yang berbentuk segiempat tersebut, namun aplikasi atau fungsi dalam HP tersebut yang dilahirkan dari hidupnya kreativitas manusia yang "hidup" bukan dari manusia yang telah menjadi "robot".

Dan manusia yang "hidup " itu , hanya bisa muncul dalam individu individu yang  menghargai kehadiran orang lain disekitarnya ,pikiran yang selalu kritis dan ada letupan spontanitas, dan kemampuan membuat keputusan secara sadar, penuh empati dan kreative. Hal hal yang secara tak sadar mulai kita jauhi bahkan kita tinggalkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun