Salah seorang yang berusaha yang coba menjawab tantangan alquran tersebut salah satunya Musailamah al-Kadzdzab.
Musailamah al-Kadzdzab adalah seorang yang mengaku sebagai nabi dan rasul pada masa Nabi Muhammad. Musailamah bahkan membuat surah baru dengan nama Difda' (Kodok) yang ingin menyerupai surat Al-Fiil (Gajah).
Tantangan-tantangan yang telah Allah SWT sebutkan di atas tidak ada makhluk yang sanggup membuat tandingan bagi Alquran barang satu surah saja baik itu pada masa Nabi Muhammad SAW ketika masih hidup, setelah Nabi meninggal, hingga saat ini.
 Pengetahuan Mempertebal Keyakinan
Lalu apa tujuan alquran berkali kali memerintahkan  untuk menggunakan akal ? Menggunakan akal dan pikiran. Tujuannya adalah agar manusia belajar . Belajar apa saja tentang alam ini. Dengan belajar akan memperluas pengetahuan. Dan pada akhirnya akan membuat keyakinan  terhadap ajaran alquran  semakin tebal. Karena semakin banyak hal yang diketahui mengenai kebaikan agama yang dianutnya.
Dan cara yang efektif untuk memperdalam pengetahuan adalah memberikan tantangan. Dengan tantangan akan menumbuhkan semangat untuk menggali lebih jauh. Dengan terus memperdalam pengetahuan maka akan menemukan bukti atau fakta baru yang berguna untuk memperteguh keyakinan atau merperdalam iman di dalam dada.
Pesan dari ayat tantangan bahwa tidak ada keraguan dalam Al-quran adalah tumbuhnya sikap skeptisisme dalam diri umat muslim. Sebuah sikap yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas keilmuan umat islam sehingga memiliki tingkat keyakinan yang makin tebal terhadap kebenaran ajaran Alquran.
 Pentingnya  Skeptisisme
Sikap skeptis adalah sikap yang mencerminkan keraguan dan kehati-hatian dalam menerima suatu pernyataan atau informasi. Sikap skeptis sangat bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain :
Pertama, membantu dalam mengembangkan kritis berpikir. Sikap skeptis mendorong seseorang untuk terus mencari bukti dan alasan yang dapat mendukung atau menentang suatu pernyataan. Hal ini membantu dalam mengasah kemampuan kritis berpikir dan memperkuat kemampuan dalam membuat keputusan yang lebih baik.
Kedua, meningkatkan ketajaman intelektual. Sikap skeptis membantu dalam melatih kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi. Dengan terus mempertanyakan dan memeriksa informasi yang diterima, seseorang dapat meningkatkan ketajaman intelektualnya dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dunia.