Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerintahan Yang Baik Berumur Pendek ?

28 Maret 2023   12:09 Diperbarui: 29 Maret 2023   07:22 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usia pemerintahan yang panjang tidak selalu berbanding lurus dengan prestasi bagus yang dihasilkan. Justru biasanya semakin panjang usia pemerintahan seorang penguasa akan semakin besar peluang penyimpangan serta penyalahgunaan kekuasaan. Karena semakin panjang waktu untuk mengatur  perangkat pendukung baik orang atau lembaga guna mendukung kebijakannya yang tidak berpihak kepada kepetingan rakyat. Sebagaimana ungkapan bahwa kekuasaan itu cenderung korup. Semakin lama memegang kekuasaan makin besar juga kecenderungan untuk korupnya.

Sehingga cara untuk mengukur keberhasilan sebuah kekuasaan  , bukan lagi berdasarkan berapa lama seoeorang berkuasa. Namun seberapa efektif kekuasaan yang dipegang dalam membawa  negara menuju kemakmuran dan keadilan untuk rakyatnya.

Umur pemerintahan yang pendek namun mampu  menciptakan kemamkmuran dan keadilan , maka itulah pemerintahan yang efektif. Umur pemerintahan  yang panjang  bila prestasi juga panjang masih  dapat dikatakan pemerintahan yang efektif juga.

Sementara bila kekuasaan panjang namun prestasinya sedikit bahkan banyak penyalahgunaan  kekuasaan dan juga korupsi, kolusi dan nepotisme maka pemerintahan itu dianggap tidak efektif. Bahkan dianggap gagal.

 

Model Pemerintahan Yang Efektif 

Dalam sejarah kita dapat mengambil pemerintahan yang efektif ini dalam masa pemerintahan Bani Umayah ketika dipimpin oleh Khalifah Umar Bin Abdul Aziz. . Pemerintahan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz adalah pemerintahan yang efisien dalam arti yang sesungguhnya. Waktu pemerintahan yang hanya berumur tiga tahun namun memiliki kemanfaatannya sangat tinggi  . Hanya memerintah sekitar 3 tahun Khalifah mampu meletakkan pondasi bernegara yang sangat baik .

Umar bin Abdul Aziz dianggap sebagai salah satu khalifah terbaik dalam sejarah Islam. Dia dikenal dengan julukan "Khalifah Adil" dan pengaruhnya dalam sejarah Islam masih dirasakan hingga saat ini. Sampai ada ungkapan serigala juga ikut merasa malu untuk memangsa kambing dan domba, karena pemimpin dan pemerintahan sangat adil dan negara sudah memberi contoh baik yang sangat baik.

Pondasi nilai Pemerintahan 

Pemerintahan khalifah umar bin abdul Aziz , meski  masa pemerintahannya  sangat singkat namun mampu meletakkan pondasi yang kuat di banyak sendi kehidupan bernegara. Kebijakan yang sangat baik ditambah kemampuan memberi tauladan menjadi kunci keberhasilan pemerintahannya.

Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah kelima belas Dinasti Umayyah yang memerintah dari tahun 717 hingga 720 M. Dia dianggap sebagai salah satu khalifah terbaik dalam sejarah Islam karena reformasi penting yang dia lakukan selama masa pemerintahannya.

Selama masa pemerintahannya, Umar bin Abdul Aziz melaksanakan berbagai reformasi sosial dan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan umat Muslim. Dia mengurangi pengeluaran negara yang tidak perlu dan meningkatkan pendapatan negara dengan cara yang adil.

Umar bin Abdul Aziz memperkenalkan sistem pengadilan yang adil dan memperbaiki kondisi tahanan. Dia juga memerintahkan agar para tahanan yang tidak bersalah segera dibebaskan.

Umar  juga memperbaiki sistem pendidikan dan mempromosikan pengajaran Al-Quran dan hadits. Dia memerintahkan agar para guru dan profesor dibayar dengan layak untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Umar bin Abdul Aziz memperkenalkan sistem zakat yang lebih efektif dan mengurangi pajak yang tidak perlu. Dia juga memerintahkan agar zakat diberikan kepada fakir miskin secara langsung tanpa melalui perantara.

Umar bin Abdul Aziz menunjukkan keteladanan dalam kepemimpinan dan keadilan. Dia dihormati oleh umat Muslim dan dikagumi oleh banyak orang karena kesederhanaannya dan ketaatannya pada agama.

 

Komitmen Kuat terhadap Kebenaran dan Keadilan 

Prinsip yang sangat kuat dipegang oleh khalifah adalah berpegang teguh kepada prinsip kebenaraan. Dan keadilan. Bila sudah menyangkut dua hal penting itu maka khalifah tidak mengenal kompromi terhadap siapapun.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai pemimpin yang sangat komitmen terhadap keadilan dan kebenaran. Beberapa contoh dari komitmen kuatnya terhadap prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

Penegakan Hukum

Umar bin Abdul Aziz memberikan perhatian yang besar terhadap penegakan hukum yang adil, termasuk terhadap para pejabat pemerintah. Ia pernah memecat seorang gubernur karena melakukan korupsi dan menunjuk seorang yang lebih baik sebagai penggantinya.

Pemberdayaan Masyarakat

Umar bin Abdul Aziz sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Ia memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bentuk uang, bahan makanan, maupun pakaian. Ia juga memberikan bantuan kepada anak yatim piatu dan orang miskin.

Reformasi Pemerintahan

Umar bin Abdul Aziz melakukan reformasi besar-besaran dalam pemerintahan yang dipimpinnya. Ia memangkas birokrasi yang berlebihan dan memperbaiki sistem administrasi pemerintahan agar lebih efektif dan efisien. Ia juga menunjuk para pejabat pemerintah berdasarkan kualitas dan keahlian mereka, bukan berdasarkan kedekatan atau hubungan keluarga.

Keterbukaan dan Transparansi

Umar bin Abdul Aziz memperkenalkan praktik transparansi dalam pemerintahannya, seperti melaporkan pengeluaran pemerintah secara terbuka dan memberikan hak masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai pengelolaan keuangan negara.

Perlindungan Hukum

Umar bin Abdul Aziz juga sangat memperhatikan hak asasi manusia. Ia memperbaiki sistem hukum yang adil dan memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat yang lemah, seperti perempuan dan anak-anak. Ia juga menghormati hak masyarakat minoritas dalam agama dan budaya mereka.

Komitmen Umar bin Abdul Aziz terhadap keadilan dan kebenaran telah menjadikannya sebagai salah satu khalifah yang paling dicintai dan dihormati dalam sejarah Islam. Ia memberikan inspirasi bagi pemimpin-pemimpin masa depan untuk menjadi teladan dalam memimpin dengan keadilan dan kebenaran.

Menjaga Diri Dan Keluarga dari Penyalahgunaan Kekuasaan

Hal berikutnya yang juga menjadi pendukung keberhasilannnya adalah beliau benar benar sangat menjaga amanah yang diemban. Tidak pernah sedikitpun beliau mengkhianati kepercayaan rakyatnya. Bahkan terhadap keluarga dan kerabatnya maka khalifah juga tidak membrikan perlakukan khusus. Semua diberikan kesempatan yang sama. Bahkan untuk keluarga akan diberikan syarat yang lebih berat lagi. Bukan sebaliknya justru diberikan kemudiahan sebagaimana banyak terjadi di jaman penguasa yang lain.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai pemimpin yang sangat menjaga integritas dan moralitas. Ia sangat menghindari memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi atau keluarganya. Berikut adalah beberapa contoh tindakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam menjaga diri dan keluarganya dari memanfaatkan fasilitas negara:

Tidak Memperbolehkan Keluarganya Mengambil Bagian dalam Urusan Pemerintah

Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak memperbolehkan keluarganya, termasuk saudara-saudaranya, mengambil bagian dalam urusan pemerintah. Ia percaya bahwa hal tersebut dapat menimbulkan kecurangan dan nepotisme dalam pengambilan keputusan.

Tidak Memanfaatkan Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi

Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya. Ia memerintahkan agar hartanya dan hartanya keluarga disimpan secara terpisah dari kekayaan negara.

Tidak Mengambil Gaji yang Tinggi

Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak mengambil gaji yang tinggi sebagai kepala negara. Ia memotong gajinya sendiri dan hanya mengambil gaji yang sama dengan rakyat jelata. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak berusaha memanfaatkan kekuasaannya untuk mengambil keuntungan pribadi.

Tidak Memiliki Kekayaan yang Berlebihan

Khalifah Umar bin Abdul Aziz hidup sederhana dan tidak memiliki kekayaan yang berlebihan. Ia tidak terobsesi dengan harta dan tidak mengambil keuntungan dari jabatannya sebagai kepala negara. Ia percaya bahwa seseorang harus hidup sederhana dan bersahaja untuk dapat memimpin dengan baik.

Tindakan-tindakan ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dan moralitas dalam kepemimpinan. Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjadi contoh bagi para pemimpin masa kini dan masa depan tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya menjaga diri dan keluarganya dari memanfaatkan fasilitas negara.

Pendek Secara waktu, Panjang Secara Memori

Dengan prinsip yang dijalankan itu maka meskipun dalam waktu singat, khalifah Umar bin Abdu Aziz mampu mewujudkan pemerintahan yang adil. Pemerintahan yang memberikan kemakmuran terhadapa rakyatnya. Bahkan terkenal sebagai pemerintahan yang paling adil dalam sejarah islam.

Memang benar bahwa masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz relatif singkat, yakni hanya sekitar 3 tahun. Namun, keberhasilannya dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi rakyat sangat mengesankan, sehingga diingat oleh banyak orang dalam jangka waktu yang lama.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz dianggap sebagai salah satu khalifah yang paling adil dan bijaksana dalam sejarah Islam. Ia memiliki komitmen yang kuat terhadap keadilan dan kesejahteraan rakyat, serta berusaha untuk menghapuskan segala bentuk korupsi dan penyelewengan kekuasaan. Ia juga memperbaiki sistem perpajakan dan distribusi kekayaan secara adil, sehingga tercipta kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat.

Selain itu, Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga dikenal sebagai pemimpin yang sangat religius, baik, dan dermawan. Ia sering membagikan harta kekayaannya kepada rakyat yang membutuhkan, termasuk membebaskan para budak dan menolong para janda dan yatim piatu.

Keberhasilannya dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat, serta integritas dan moralitasnya sebagai seorang pemimpin, membuat Khalifah Umar bin Abdul Aziz dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh dan dihormati dalam sejarah Islam. Meskipun masa pemerintahannya relatif singkat, pengaruhnya masih terasa hingga saat ini.

Pemerintahan Yang Baik ,Tetap Ada Pihak yang Tidak Puas 

Ternyata penguasa yang  baik, tidak berarti semua orang akan menyukainya. Ada saja pihak yang merasa tidak senang dengan pemerintahannya yang adil. Pihak yang dirugikan dengan keadilannya, berusaha menjatuhkan pemerintahannya. Dan pemimpin pemerintahan terbaik dalam sejarah inipun harus berakhir dengan , cepat , ketika khalifah meninggal, karena diracun oleh  pembantunya yang disuruh saudaranya . Saudaranya yang merasa sakit hati. Tersingkir dari berbagai proyek negara, akibat gerakan anti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang diberlakukan Umar.

Penting untuk diingat bahwa tidak mungkin dapat memenuhi semua keinginan dan kepentingan semua orang dalam suatu pemerintahan, namun yang terpenting adalah memastikan bahwa keputusan yang diambil selalu berlandaskan pada kepentingan rakyat  dan kepentingan umum yang lebih besar. Sehingga, meskipun ada orang atau kelompok yang tidak menyukai kebijakan pemerintah, pemerintahan yang baik akan selalu berusaha untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut akan menguntungkan sebanyak mungkin orang secara keseluruhan. Itulah teladan yang telah diberikan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun