Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Line "Tembok" Baru Arab Saudi Dengan Dunia Islam

27 Maret 2023   14:41 Diperbarui: 27 Maret 2023   14:57 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak ada yang bisa membantah  bahwa negara Arab Saudi merupakan negara   kaya raya. Berkah minyak dan gas bumi telah membuat negara negra teluk itu menjadi negara  termakmur di dunia. Pendapatan perkapitanya puluhan ribu Dollar.  

Kekayaan negara Arab Saudi ini tentu saja berimbas kepada para pemimpinnya   yaitu para raja serta para bangsawan. Kekayaan mereka begitu melimpah . Uangnya seperti tidak berseri. Tidak akan habis hingga tujuh belas turunan. Saking kaya rayanya.

Namun kekayaan  negara Arab Saudi ini, telah membuat mereka terlarut dalam jebakan kemewahan sehingga kurang peka terhadap negara negara muslim lainnya   yang kurang beruntung. Negara-negara muslim  yang mayoritas penduduknya masih berjuang untuk sekedar bertahan hidup. .

Kekayaan Bisa Melakukan Apa Saja

Kekayaan yang melimpah  membuat para pemimpin  dan para bangsawan Arab Saudi bisa melakukan apa saja. Dengan uang maka semua bias diiwujudkan . Bahkan hal hal yang mustahil. Tak heran di negara Arab Suadi , banyak dijumpai hal hal baru yang canggih dan modern. Bahkan lebih modern daripada yang dimiliki negara negara Barat.

Pembangunan yang dilakukan tidak lagi mendasarkan kepada kebutuhan, tetapi sudah menuju ke sifat unjuk gigi kemampuan keuangan dan kekayaan . Tak heran jika bermunculan gedung atau bangunan yang membuat decak kagum. Hingga lahir banyak rekor diukir oleh bangunan bangunan di negara Arab tersebut.

Ada Neom merupakan sebuah kota baru yang sedang dibangun di wilayah Provinsi Tabuk di tepi Laut Merah. Zona NEOM akan membentang seluas 26.500 kilometer persegi. Dirancang sebagai kota pintar futuristik, yang akan didukung oleh energi bersih dan tidak memiliki mobil atau emisi karbon, kota ini memiliki berbagai daya tarik di dalam wilayahnya. Neom diharapkan menjadi jenis kota baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Yang akan menelan biaya sekitar 500 Milyar Dollar Amerika. Sebuah angka yang sangat fantastis.

Dan di dalam mega proyek Neom City ini akan dibangun juga The Line. The Line , sebuah  proyek kaca raksasa yang terdiri dari gedung pencakar langit sepanjang 170 km dengan lebar 200 meter dan tinggi lebih dari 300 meter. Proyek itu nantinya dapat menyediakan rumah bagi sembilan juta orang. Struktur akan dihubungkan dengan jalan setapak dan kereta berkecepatan tinggi akan berjalan di bawahnya. Seluruh 170 km akan bebas dari mobil dan jalanan, dengan kota yang sepenuhnya netral karbon.

Kota ini akan dikembangkan di wilayah barat laut Arab Saudi dan akan menampilkan "nol mobil, nol jalan, dan nol emisi karbon." Warga The Line akan dapat bepergian menggunakan kendaraan otonom atau berjalan di jalur pejalan kaki.

Salah satu fitur utama The Line adalah infrastruktur "kota kognitif", yang merupakan sistem kecerdasan buatan dan sensor berteknologi tinggi yang akan digunakan untuk memantau kota dan penduduknya. Ini akan memungkinkan analisis data real-time, pemeliharaan prediktif, dan tata kelola yang responsif, di antara manfaat lainnya.

Konsep The Line ini memang agak diluar nalar, tapi Arab Saudi menunjukan kalau mereka bersungguh-sungguh untuk mewujudkan kota impian ini.

Jalur ini juga dirancang untuk memiliki dampak lingkungan yang rendah. Kota ini akan didukung sepenuhnya oleh energi paling baru dan canggih, lalu bangunannya akan dibangun menggunakan bahan yang berkelanjutan. Selain itu, ruang hijau kota akan dipertahankan, dengan 95% lahan dialokasikan untuk habitat alami, sedangkan 5% sisanya akan digunakan untuk pembangunan.

Arab Saudi berharap The Line akan menjadi model untuk kota-kota masa depan di seluruh dunia, dan akan menarik investasi dan talenta internasional. Proyek ini diharapkan dapat menciptakan sekitar 380.000 pekerjaan dan menyumbang $48 miliar untuk produk domestik bruto negara tersebut pada tahun 2030.

Pembangunan The Line akan dimulai di area dengan luas sekitar 19 km persegi. Proyek iun sendiri akan menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantainya. Akan ada bangunan dengan 104 ribu unit, 9 ribu kamar hotel mewah, dengan lebih dari 980 ribu meter persegi untuk ruang ritel The Line juga menyediakan lahan sebesar 1.4 juta meter persegi untuk pembangunan kantor, 620 ribu persegi untuk aset rekreasi, dan 1.8 juta meter persegi lainnya untuk ruang fasilitas komunitas.

The Line Simbol Dinding Pemisah 

Apa yang dilakukan negara Arab Saudi  sudah bisa dikatakan sebagai bentuk dari bermegah megahan . Sikap bermegah megah itu telah membuat negara Arab teluk menjadi kurang peduli dengan  negara lain khususnya negara yang mayoritas warganya islam ynag membutuhkan bantuan dan kepeduliannya. Mereka lebih peduli untuk mengembangkan usahanya menambah pundi pundi keuntungan.

Segala cara dilakukn oleh pemerintah Arab Saudi untuk menarik wisatawan asing datang. Bahkan ketika harus memberi fasilitas yang sebenarnya dilarang oleh ajaran agama. Seperti di kawasan di Neom yang diberikan ijin untuk penjualan dan konsumsi minuman beralkohol seperti wine , koktail, hingga samponye di resort --resortnya. Yang biasanya satu paket dengan terbukanya aurat.

Dengan pertunjukkan kemewahan   tersebut seperti mendirikan benteng pemisah dengan dunia islam yang lain. Penderitaan bangsa lain seagama yang masih berkutat dengan perjuangan membebaskan diri dari kemiskinan tidak lagi terlihat. Simbol kemewahn itu telah menipiskan  rasa empati. Dinding itu juga akan menghalangi  mata, telinga dan hati dari penderitaaan negara negara yang seagama yang dalam keadaan serba kekurangan.

Negara Arab Saudi sperti bersaing dengan negar Arab Teluk lain yang juga kaya raya, seperti Qatar, Uni Emirat Arab . Mereka  berlomba-lomba untuk menjadi terkenal di seluruh dunia. Berlomba menarik perhatian negara negara di dunia. Rekor-rekor dunia ingin mereka pecahkan. Bangunan tertinggi di dunia. Taman terluas di dunia. Hingga kota termodern di dunia.

Apa yang dilakukan Negara Arab teluk  ini , sebenarnya hanya menujudkan impian barat. Apa yang tidak bisa diwujudkan barat dengan kemampuan uangnya yang terbatas, berhasil diwujudkan negara-negara  Arab teluk yang kaya raya. Kota impian, Taman impian, gedung impian. Kota kota yang sering ditampilkan dalam film film fiksi Hollywood. Dunia  futuristik. Dunia dengan fasilitas pendukung kehidupan yang serba canggih dan futuristik.

Perlombaan Kemewahan Yang tidak Seharusnya

Semua yang dilakukan negara negara Arab Teluk yang super kaya untuk mengejar pembangunan demi memecahkan rekor dunia, tentu menjadi hal yang kontradiktif.  Satu sisi negara Arab sedang berpesta dengan kemakmuran yanag di dapat, di tempat lain masih banyak negara negara yang masih harus bergelut dengan kemiskinan. Negara negara terbelakang. khususnya negara negara Arab di luar kawasan teluk.

Apalagi bila menyadari bahwa sumber kekayan itu berasal dari minyak dan gas bumi yang merupakan pemberian alam. Kekayaan yang didapat bukan dari sebuah usaha atau perjuangan yang keras . Kekayaan itu seharusnya dalam memanfaatkannya harus  lebih arif dan bijaksana.

Seharusnya  kemakmuran itu bisa mengalir ke negara negara islam lain yang lebih membutuhkan. Jangan sampai ada negara islam yang berjuang melawan kelaparan justru ada negara islam lain yang hidup penuh bergelimang harta dan bermegah-megahan .

Apa yang dilakukan pemerintah Arab Saudi, seakan membentangkan jarak dengan negara berpenduduk  mayoritas muslim lain . Negara negara yang justru seharusnya lebih didekati dan diberi perhatian lebih. Negara negara yang kedepan  akan tumbuh dan memberi keuntungan lebih.

Pemerintahan Arab Saudi  memanjakan negara negara barat dengan segala fasilitas . Fasilitas yang sebenarnya berdampak  mengurangi kualitas pengamalan terhadap syariah islam. Karena yang diberikan itu berupa hal hal yang justru dilarang oleh agama.

Seharusnya pemerinta Arab Saudi tetap berfokus kepada pengembangan fasilitas pendukung umrah dan haji , yang akan memberikan manfaat lebih  maksimal. Karena jumlah jammaah haji dan Umrah dari tahun ke tahun akan terus bertambah .Selain sebagai ajang silaturahim dengan  saudara-saudara seiman juga sekaligus mengembangkan potensi  ekonomi  yang dapat  tumbuh lebih besar lagi .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun