Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lomba 17-san, Bukan Sekedar Lucu Namun Harus Membanggakan

17 Agustus 2022   06:30 Diperbarui: 18 Agustus 2022   11:30 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan Agustus menjadi bulan istimewa bagi seluruh bangsa Indonesia. Tepat di hari ke-17 adalah tanggal berdirinya negeri ini, dengan dibacakan naskah proklamasi oleh dua proklamator negeri . Yang menjadi tonggak lahirnya ibu pertiwi. Moment dimana bangsa ini bebas untuk menentukan masa depannya di tangannya sendiri. Terbebas dari belenggu tirani penjajah.

Dari awal bulan kemeriahan itu sudah terasa. Bendera merah putih berkibar di depan tiap tiap rumah ataupun gedung gedung milik pemerintah dan milik swasta . Jalan-jalan, gang-gang baik di desa maupun di kota berhiaskan bendera, umbul umbul serta pernik pernik bernuansa merah putih. Yang menambah kemeriahan suasana menyambut hari bersejarah bagi negeri.

Kegairahan memeriahkan HUT RI muncul di seluruh penjuru negeri. Selain menghias jalan jalan atau atau gapura kampung atau komplek warga juga sibuk mengisinya dengan berbagai macam acara atau kegiatan . Dari acara menegggelar bermacam-macam lomba sampai puncaknya malam syukuran tepat di malam tanggal 17-nya.

Semua terlibat dalam kemeriahan acara menyambut HUT negeri. Anak anak , pemuda -pemudi , bahkan generasi tua semua ambil bagian. Semua tak ingin ketinggalan. Semua larut dalam suasana kemeriahan perayaan kemerdekaan negeri . Semua ingin acara perayaan sukses dan mereka menjadi bagian dari kesuksesan dan kemeriahan acara tahunan itu .

 Memeriahkan Hari Ulang Tahun Negeri

Kegiatan memeriahkan HUT RI tidak ada yang salah. Itu sebagai bentuk rasa ikut bersuka ria atas kemerdekaan yang sudah diraih bangsa ini. Sekaligus ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada negeri tercinta ini. Lewat perjuangan panjang para pejuang dan para pahlawan negeri yang telah berkorban lewat cucuran darah dan air mata.

Bahkan mendiang presiden pertama , Bapak Sukarno pun melakukannya. Dalam perjalanan pulang setelah membacakan teks proklamasi di Jalan pegangsaan yang bersejarah itu, Pak Karno sebagai wujud rasa suka ria-nya atas kemerdekaan negeri ini , Beliau merayakan dengan memborong sate dan menikmatinya bersama warga.

Acara memeriahkan HUT RI sudah menjadi tradisi turun temurun di negeri ini. Berbagai kegiatan dan lomba diadakkan di seluruh penjuru negeri dari yang bersifat unik hingga yang lucu menghibur.

Ada yang memeriahkan HUT RI dengan lomba tarik tambang. Karean lomba tarik tambang mengajarkan kebersamaan, gotong royong dan solidaritas . Di sana juga ada semangat persatuan , untuk bahu membahu berjuang meraih kemerdekaan.

Yang lain memeriahkan HUT RI dengan lomba panjat pinang . Filosofi panjat pinang yang mengajarkan berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Dalam panjat pinang diajarkkan untuk bekerjasama. kecerdasan dan saling menopang. Menyingkirkan ego pribadi untuk meraih suatu tujuan . Dan hasil perjuangan harus dibagi dinikmati bersama. Sebagaiamana kemerdekaan negeri ini yang juga harus dinikmati oleh seluruh warga negeri ini .

Yang lainnya lagi memeriahkan HUT RI dengan lomba balap karung. Dalam lomba balap karung terkandung bentuk rasa memelihara semangat pantang menyerah dalam memperjuangkan kemerdekaan. Meski kedua kaki dibelenggu , terpasung para pejuang berusaha tetap meloncat berlari memperjuangkan kemerdekaan. Sementara karung goni sebagai yang diinjak injak sebagai bentuk kekesalan rakyat Indonesia yang yang dihambat haknya untuk mendapatkan pakaian yang layak. sehingga harus menggunakan karung goni sebagai pakaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun