Mengucapkan dua kalimat syahadad merupakan perkara yang paling utama. Mengucap dua alimat syahadad merupakan pondasi utama bagi berdirinya bangunan islam. Jika pondasinya kuat maka sebuah banguna akan tetap berdiri meski diterjang angin yang kencang. Atau bahkan digundang gempa.
Pondasi dua kalimat syahadad berfungsi untuk mendukung seluruh beban pengamalan empat perkara lainnya dan meneruskan inti ajaran  ke dasar hati  paling dalam .Â
Suatu pemahaman  syahadad  yang benar akan menjamin,  dan  mendukung kestabilan pengamalan  empat perkara di atasnya dan juga  menahan kekuatan kekuatan dari luar yang menggangu kekokohan bangunan  islam seperti bisikan syetan  dan dan juga gangguan kemewahan dunia yang mengarahkan manusia ke  jurang kehancuran.
Persaksian yang merupakan inti syahadad adalah dasar keyakinan yang harus dimiliki seorang untuk menjadi muslim. Bila keyakinan terhadap hal paling dasar ini sudah mengakar  dalam hati, maka empat  perkara lain baru biasa dapat didirikan di atasnya. Sebaliknya bila pondasi belum kuat , maka apa yang dibangun di atasnnya akan menjadi sia sia belaka.
Keyakinan akan eksistensi Tuhan penguasa segala sesuatu, dan sebagai penyebab pertama, akan menjadikan seorang hamba memiliki kekuatan atau daya tahan dalam mengarungi kehidupan.Â
Seberat dan seburuk apapun kondisi yang dihadapi tidak akan membuat diri menjadi lemah, apalagi goyah. Dan keyakinan akan Nabi muhammad sebagai utusan Tuhan, yang membawa kebenaran  dari Tuhan, untuk menyadarkan  diri kepada satu satunya kebenaran yang sudah lengkap dan final yang paling sesuai dengan kebutuhan manusia.
2. Mendirikan Sholat
Mendirikan sholat sebagai rukun kedua berfungsi sebagai tiang dari agama islam. Siapa yang mendirikan sholat berarti juga menegakkan tiang agama.Â
Dengan tiang yang kokoh maka , maka akan mampu menunjukkan identitas sebuah bangunan  Tanpa tiang yang kokoh maka bangunan islam tidak akan terlihat bentuknya.
Ada dan tidaknya islam terlihat dari berdirinya  sholat sebagai tiang agama yang  baik sholat sunat yang dikerjaan sendiri di rumah maupan sholat wajib yang dilakukan secara berjamah di masjid atau mushola.
Mendirikan sholat sebagai  tiang agama memiliki fungsi  untuk menyeimbangkan ketiga perkara lainnya dan menyandarkan  amalan ketiga perkara lainnya  kepada  keyakinan yang terdalam berupa dua kalimat syahadad.