Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Alquran dan Tantangan Lahirnya Ilmuwan Deduktif Muslim

9 April 2022   06:53 Diperbarui: 9 April 2022   07:09 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sains adalah darah kehidupan masa depan. Ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Bahkan bisa dikatakan bahwa masa depan manusia tergantung kepada sains. Dan banyak persoalan manusia dewasa ini  yang hanya bisa dijawab dengan kemajuan sains.

Sains merupakan buah dari penggunaan akal manusia, atau penalaran.  Penalaran sendiri merupakan aktivitas kognitif untuk menilai atau menarik kesimpulan tertentu berdasarkan suatu informasi yang kita dapatkan, dengan menggunakan kaidah logika.

 

Dua Metode Penalaran

Proses Penalaran dikelompokkan  menjadi dua. Pertama Penalaran deduktif , yaitu merupakan pengambilan kesimpulan secara logis berdasarkan premis-premis yang ada. Premis di sini merupakan asumsi, pemikiran, dan landasan kesimpulan yang dianggap benar.

Penalaran deduktif  dikembangkan  oleh Aristoteles, yang sekaligus dianggap sebagai Bapak Penalaran Deduktif.  Dialah orang pertama yang mengembangkan sistem formal penalaran tersebut.

Yang Kedua penalaran Induktif atau Generalisasi. Penalaran induktif mengambil kesimpulan dari premis-premis umum (pengamatan, data, fakta) lalu kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat spesifik (hipotesis).

Penalaran Induktif, dipelopori oleh  Francis Bacon. Francis Bacon  juga dikenal sebagai Bapak Empirisme berkat karyanya dalam mengembangkan metode ilmiah.

Berbicara sains maka , kita tidak melepaskan diri dari apa yang sudah dicapai dunia Barat.  ilmuwan barat sangat berperan penting dalam mengembangkan sains modern hingga  maju sekarang ini . Dari banyak capaian kemajuan sains yang kita nikmati , hampir dipastikan ada peran ilmuwan Barat di dalamnya.

Pengetahuan ilmiah yang dicapai bangsa Barat   saat ini banyak yang terlahir dari metode penalaran induktif  yang dikembang bangsa  Barat ( Eropa dan Amerika ).  Mereka  melakukan penalaran induktif dan mengobservasi alam . Mereka  menguji dan memperkuat hipotesis dengan melakukan observasi, pengukuran, dan eksperimen.

Dengan berbagai eksperimen yang mereka lakukan, mereka bisa menghasilkan  penemuan-penemuan  ilmiah  baru yang berperan penting dalam pengembangan berbagai macam peralatan  teknologi. Yang sekarang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari hari.

Selain penemuan teknologi baru  dari berbagia macam eksperimen yang ilmuwan ilmuwan Barat lakukan, mereka bisa mengembangkan suatu teori baru.  Dan munculah teori teori baru dalam bidang sains yang sangat berguna dalam memahami fenomena  yang terjadi  di alam .

Apa yang sudah dicapai Bangsa  Barat dalam sains  membawa dunia barat menjadi bangsa yang maju . Memiliki  banyak keunggualan dalam berbagai bidang kehidupan.

Penalaran induktif untuk berkembang  membutuhkan kehadiran laboratorium untuk percobaan atau eksperimen .  Menyadari kebutuhan ini banyak negara Barat membangun lab atau pusat penelitian.  Begitu pentingnya peran laboratorium hingga muncul istilah, "Tanpa laboratorium  orang yang berkutat di bidang sains seperti pasukan tanpa senjata ".

Kemajuan bangsa Barat dalam bidang sains  ini  bertolak belakang  dengan apa yang terjadi dengan  ummat islam. Ummat islam lebih dominan berperan  sebagai tukang stempel dan penikmat saja kemajuan Barat. Mengangguk setuju  terhadap  temuan teori atau teknologi dari bangsa  Barat. Dan penemuan teknologi atau teori tersebut  sesuai dan sejalan dengan apa yang sudah tertulis dalam kitab suci Alquran.

Ummat islam yang , didorong oleh kitab sucinya untuk memikirkan ciptaan Tuhan di setiap waktu dan dalam segala kondisi justru seperti tidak tergerak. Ummat islam terlarut dalam  urusan ibadah saja. Sibuk mengejar kehidupan akherat yang abadi. Dunia ini hanya sementara tak perlu mengerahkan ilmu waktu dan energi untuk mengejar dunia, merupakan alibi utamanya.

Alquran Sumber Teori-Teori Sains

Alquran adalah kitab suci yang lengkap dan sempurna, sebagaimana firmankan Tuhan dalam wahyu terakhir yang diterima Nabi di padang Arofah . Fakta yang  ada di dalam kitab suci ini benar dan valid. Alloh sendiri yang sudah menjamin kebenarannya . Siapa yang mau mengkaji dan memikirkan ciptaan-Nya maka, semua jawaban persoalan kehidupan sudah ada di sana.

Kesempurnaan Alquran  tidak hanya ditujukan untuk  kehidupan akherat saja. Urusan  duniapun  diberikan petunjuknya secara lengkap. Itu menunjukkan bahwa  Tuhan jelas menginginkan  umat islam ini mampu menggapai  prestasi tinggi di dunia dan akherat . Tidak bisa ada istilah biar saja di dunia menderita , terpinggirkan, terbelakang yang penting di     akherat masuk surga dan mendapat kemuliaan . Jelas Tuhan tidak menginginkan umatnya terjebak dalam sikap tersebut.

Dan pendekatan penalaran yang cocok untuk merealiasaikan isi alquran  adalah metode penalaran deduktif. Banyak fakta fakta dan kesimpulan kesimpulan sains dalam Alquran yang dapat digunakan sebagai  premis. Dari premis yang dijamin kebenarannya  oleh Tuhan  tersebut dapat ditarik sebuah teori atau penemuan baru.

Keunggulan metode penalaran deduktif  dalam melahirkan sebuah teori dapat terlihat dalam ilmuwan Barat yang sangat terkenal yaitu Albert Einstein. Einstein adalah ilmuwan  barat yang banyak menggunakan penalaran deduktif dalam melahirkan sebuah teori. Setiap teori dipikirkan, dan dari sana Albert Einstein melahirkan satu teori baru. Albert Einstein jarang  menggunakan data eksperimen dalam melahirkan teorinya. Sampai seorang temannya mengatakan bahwa , "Einstein adalah ilmuwan yang tak memerlukan laboratorium."

Metode ini cocok untuk dikembangkan oleh ummat islam untuk mengejar kemajuan Barat. Kalau penalaran induktif yang memerlukan banyak lab tidak dimiliki ummat muslim maka akan lambat mencapai level seperti yang dicapai bangsa bangsa Barat. Diharapkan dengan mengembangkan penalaran  deduktif berdasar fakta fakta dalam alquran lewat ayat ayat kauniyah akan melahirkan "Einstein -Einstein " muslim .

Dalam Alquran, ayat ayat yang terkait dengan anjuran untuk menggunakan akal dan memperhatikan alam  atau ayat kauniyah  berulang kali disebut sampai lebih dari 700  kali. Selain memberikan rangsangan berpikir, Alquran juga memberikan fakta fakta alam atau   rahasia rahasia yang terjadi di alam ini. Banyak peristiwa dalam Alquran yang dapat dijadikan obyek penalaran ini. Dari peristiwa yang skala kecil atau peristiwa sederhana seperti penciptaan seekor nyamuk   sampai peristiwa berskala besar tentang  penciptaan alam semesta.

Sebagai contoh, dalam  Alquran surat Al-Baqarah : 164, " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , pergantian malam  dan siang, kapal yang berlayar di laut ...". Ayat ini tidak mendorong umat islam  memperhatikan tanda tanda alam tersebut. Tidak  mencatat data data terkait tanda tanda tersebut  lalu melakukan  eksperimen. Ayat itu sebatas jadi bacaan tanpa dikaji lebih jauh maksud dan apa manfaatnya bagi kehidupan. Justru ilmuwan barat yang rajin bereksperimen , mengamati setiap fenomena  yang terjadi di alam. Hingga dapat menemukan  teori bumi berputar kepada porosnya. ( berotasi ) yang membutuhkan waktu  24 jam.

Ayat lain dalam  surat Al-Imran : 27  menyebutkan ' " Engkau masukkan malam ke dalam siang dan  Engkau masukkan siang kedalam malam  ". Umat islam tidak menaruh perhatian maksud ayat tersebut. Dan menganggap sebagai hal yang wajar dan biasa saja. Justru  ilmuwan Barat  yang berdasar berbagai penelitian   menunjukan bukti bahwa bumi berputar mengelilingi matahari atau berevolusi. Revolusi bumi ini  mengakibatkan wilayah di daerah kutub suatu saat akan mengalami siang lebih panjang dari pada malam dan di saat yang lain mengalami malam lebih panjang daripada siang.

Dalam  Alquran Surat  Al Araf : 54 , " Sungguh, Tuhanmu ( adalah ) Alloh yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa ...". Fakta ini juga mampu menggerakkan ummat islam untuk memikirkannnya lebih jauh. Ilmuwan Barat  yang mengkaji dan meneliti alam semesta ini dengan peralatan eksperimennya. Hingga  menemukan sebuah  teori tentang masa atau fase-fase  penciptaan alam semesta ini . Dari  kondisi awal dalam keadaan suhu  tinggi kemudian  mendingin  hingga  layak dihuni oleh mahluk hidup .

Di ayat 47 surat Az-Zariyat,  Quran menyatakan bahwa " Dan langit kami bangun dengan kekuasaan ( kami ), dan kami benar benar meluaskannya" . Ummat islam juga tidak terketuk  untuk merenungi lebih dalam  apa maksud dan rahasia apa di balik  fakta dalam ayat Quran tersebut. Ilmuwan Barat  dengan peralatan pengamatan jarak jauhnya teleskop Hubble justru yang mampu menemukan teori bahwa alam ini terus mengembang. Yang  bermula dari sebuah titik yang kemudian meledak menjadi bintang bintang dan mengembang ( Big Bang Theori )

Seharusnya umat islam yang diberikan kitab suci alquran dengan ratusan ayat tentang alam (  ayat kauniyah)  berdiri di depan dalam penemuan penemuan sains  . Mendahului  orang orang barat dalam mengungkapkannya . Bukan sekedar berlomba banyak banyakan membaca mengejar berapa kali khatam alquran seperti yang terjadi di setiap bulan Ramadhan.

Tantangan Ummat Islam

Inilah tantangan yang dihadapi ummat islam. Mewujudkan apa yang ada dalam alquran menjadi realita dalam kehidupan nyata. Tidak dibiarkan ajaran ajaran mulai itu terdiamkan hanya menjadi teori. Menjadi mimpi atau cita-cita ,mulia yang tak pernah ada usaha untuk mewujudkan.

Keengganan umat islam mengembangkan sains ini juga  yang berkontribusi dalam membawa umat islam menjadi kelompok yang  tertinggal, terjebak dalam kebodohan dan berkutat dalam lingkaran kemiskinan.

Dengan banyak memikirkan apa yang sudah tertulis dalam Alquran , dan diwujudkan dalam bentuk penemuan atau teknologi yang membawa banyak manfaat kepada ummat. Mempertinggi kehidupan dan menyelesaikan persoalan kehiduapan. Yang pada gilirannya akan mampu mengangkat dan membawa kebangkitan umat islam .

Ayat ayat tentang alam  seharusnya dapat mengantarkan ilmuawan ilmuwan islam menemukan teori baru tentang alam semesta. Banyak rahasia alam yang sudah diungkapkan Alquran. Yang dari sana banyak pelajaran yang dapat diambil.

Bahkan dengan mengkaji alquran lebih dalam lagi, biasa juga melahirkan teori yang biasa mengoreksi teori penemun barat. Dengan adat atau fakta yang lebih dalam lagi, karena dalam sains berlaku sebuah adagium   bahwa tidak ada kebenaran final , yang ada kebenaran yang belum terbukti salah.

Dengan makin suburnya keinginan untuk mengkaji dan mendalami Alquran, bukan sekedar membacanya, akan melahirkan intelektual intelektual  yang akan menjadi penentu masa depan dunia dan membentuk dunia yang lebih maju . Bukan sekedar sebagai stempel yang memberi konfirmasi bahwa penemuan Barat benar. Dan sudah tertulis dalam kitab Alquran.

Dan moment Ramadhan yang banyak dianjurkan untuk banyak membaca dan mendalami  Alquran, dapat dijadikan sebagai moment menuju kebangkitan ummat islam . Mengangkat ummat ini untuk kembali menjadi pemimpin dunia .     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun