Mohon tunggu...
aditya rist
aditya rist Mohon Tunggu... -

idealist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru bukan Oemar Bakrie Lagi

13 Februari 2012   01:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:44 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekarang guru adalah suatu yang aneh dan komplek.tidak seperti Oemar Bakrie yang naik sepeda kumbang.guru yang punya wawasan luas dan pikiran yang matang dalam mendidik generasi bangsa.
tapi apakah semudah itu menjadi untuk menjadi guru?tinggal kuliah di jurusan FKIP lalu setelah lulus kuliah dapat masuk dengan mudah di sekolah-sekolah.tidak.kita boleh bercita menjadi guru,tapi mungkin cita-cita itu akan terkabul bagi mereka yang orang tuanya sudah menjadi guru atau bekerja di instansi pendidikan.saya sebagai mahasiswa FKIP di suatu perguruan tinggi negeri sangat merasakan betapa sulitnya berkompetisi untuk menjadi guru. bukan hanya masalah kemampuan kita mengajar atau mendidik, tapi berkompetisi masuk di sekolah negeri atau swasta untuk mengajar. Mudahnya bagi mereka yang sudah punya keluarga atau orang tua yang sudah mengampu suatu sekolah, mereka tinggal masuk lewat keluarganya untuk dapat mengajar.saya tahu ini bukan rahasia umum lagi.dan sekarang ini hal semacam itu sudah dianggap hal biasa.ironinya pendidikan saat ini.inilah kebebasan dari kesejahteraan seorang PNS.yang dulu seorang guru harus dihadapkan dengan gaji rendah.tunjangan yang minim.tapi sekarang pemerintah memperhatikan mereka.tapi kenyamanan yg diberikan itu disalah gunakan.untuk mengejar sertifikasi guru mengajar tiap hari sampai sore.tapi setelah mendapatknya mereka lupa akan hal itu lagi.ini fakta!guru berkoar-koar mendidik muridnya untuk mempunyai karakter yg baik.tapi dia tak bercermin karakter dirinya yang nepotisme.mau jadi apa negeri ini.seorang sarjana TIK mengajar bahasa indonesia hanya karena orang tuanya adalah seorang guru.ini fakta!dan masyarakat menganggap hal itu biasa.jangan heran kalo 10tahun lagi suatu sekolahan akan terdapat 1keluarga yang mengajar disitu.mereka akan membentuk suatu sistem mereka sendiri. menggunakan dana BOS, menyerap guru yang tak berkompeten dari berbagai segi. dan jangan salahkan pemerintah karena gedung sekolah yang hampir roboh dan rusak, karena hampir 70 persen dana pendidikan untuk membayar pegawainya. seharusnya kebijakan ini harus dikoreksi. saya menulis ini bukan berdasarkan kebenaran.tapi saya menulis ini jujur berdasarkn apa yng saya lihat dan alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun