Mohon tunggu...
KKM 75 Arthaguna
KKM 75 Arthaguna Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Halo, kami dari anggota Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Kelompok 75, Arthaguna. Nama kelompok kami memiliki arti manfaat yang bernilai, dan memiliki filosofi yang menggambarkan tujuan kelompok untuk memberikan kontribusi nyata yang memiliki nilai jangka panjang bagi masyarakat. Di Kompasiana ini, kami ingin berbagi pengalaman, cerita, serta hasil karya yang terinspirasi dari perjalanan KKM kita kali ini. Semoga tulisan-tulisan ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKM 75 Arthaguna : "Sapi, Susu, dan Pengalaman Berharga Mahasiswa KKM"

20 Januari 2025   10:40 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
((Proses Pengolahan susu sapi)(Sumber: KKM ARTHAGUNA75))

Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan lebih dari sekadar pengabdian kepada masyarakat; ini juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari pengalaman sehari-hari. Salah satu pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa KKM UIN Malang kelompok 75 Arthaguna adalah kunjungan mereka ke pusat pengelolaan susu sapi di Dusun Pabrikan, Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kunjungan ini memberikan wawasan mendalam tentang proses produksi susu, mulai dari pemerahan hingga distribusi.

((Proses pemerasan susu menggunakan mesin)(Sumber: KKM ARTHAGUNA75))
((Proses pemerasan susu menggunakan mesin)(Sumber: KKM ARTHAGUNA75))

Dalam kegiatan pemerahan susu, terdapat dua metode yang digunakan: metode tradisional yang dilakukan secara manual dan metode modern yang memanfaatkan mesin. Setiap sapi membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 10 menit untuk diperah, dan sebelum proses tersebut dimulai, kebersihan puting sapi menjadi prioritas dengan mencucinya terlebih dahulu dan memberikan antiseptik setelah pemerahan untuk mencegah infeksi. Terdapat 21 ekor sapi yang dikelola, dan perhatian khusus diberikan pada pola makan sapi, yang diberi makan tiga kali sehari pada pukul 07.30, 12.00, dan sore hari sekitar pukul 16.00 atau 17.00. Proses reproduksi sapi dilakukan melalui teknik kawin suntik, sedangkan kotoran sapi dimanfaatkan untuk membuat biogas sebagai sumber energi alternatif.

((Proses Pengolahan susu sapi)(Sumber: KKM ARTHAGUNA75))
((Proses Pengolahan susu sapi)(Sumber: KKM ARTHAGUNA75))

Mahasiswa KKM juga berkontribusi dalam pembuatan produk olahan susu. Untuk membuat susu olahan, dengan mempersiapkan 4 liter susu segar yang dicampur dengan 4 sendok gula dan sedikit garam, kemudian dimasak hingga mencapai suhu 75 derajat Celsius. Susu ini tersedia dalam berbagai rasa seperti original, coklat, strawberry, dan melon. Selain itu, mereka juga membuat es krim dari 1 liter susu dengan menambahkan tepung maizena dan gula, lalu membekukannya di freezer. Dari satu liter susu, dapat dihasilkan sekitar 50 cup es krim kecil.

Kontribusi kreatif mahasiswa KKM tidak hanya terbatas pada pembuatan produk tetapi juga mencakup desain logo untuk produk susu yang akan dijual. Dengan adanya logo ini, diharapkan dapat mendukung usaha lokal serta memberikan pengalaman baru bagi semua pihak yang terlibat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang proses produksi tetapi juga tentang pentingnya branding dalam pemasaran produk.

Pengalaman di pusat pengelolaan susu ini juga memperkaya pengetahuan mahasiswa tentang agribisnis dan pentingnya praktik berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam. Dengan memahami faktor teknis dan operasional dari usaha pengolahan susu, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliah ke dalam kehidupan nyata. Hal ini juga membuka peluang bagi mereka untuk berinovasi dalam menciptakan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.

KKM juga merupakan platform yang efektif untuk membangun hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat serta memperkuat keterampilan sosial mereka. Melalui interaksi langsung dengan peternak dan pengelola usaha lokal, mahasiswa dapat memahami tantangan yang dihadapi oleh masyarakat serta berkontribusi dalam mencari solusi praktis. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun