Jingga telah menjelma gulita;
Kala itu langit tak berbaju;
Suara gesekan ilalang masih terdengar merdu;
Seperti yang selalu aku sampaikan kepada mu;
Menurutmu apa yang sedang dilihat oleh rembulan?;
Karena malam ini, ia sangat merona dalam pandangan;
Ku nikmati di antara resah dan lara;
Terbuai dalam satu cangkir teh tanpa rasa;
Tak hanya bintang di langit;
Bintang bumi pun menyala kelip di antara rimba;
Jejaka berkata "ia siap menunggu untuk setiap hari dalam hidupnya";
Namun dalam tiap detik ia berkata "dimana sang dara-nya berada?".
-AdFerTom-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H