Mohon tunggu...
Aditia Aditia
Aditia Aditia Mohon Tunggu... Pegawai bpjs ketenagakerjaan - penyuka wisata,

abdi negara

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dengan RPC, Saatnya Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Indonesia Makin Menggeliat

20 Juni 2023   20:46 Diperbarui: 20 Juni 2023   20:50 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo dan para pemimpin ASEAN mengenakan kemeja dari kain songke di Labuan Bajo, NTT, pada Kamis 11/5/2023 (dok. sekretariat presiden).

Tak mau kehilangan momentum untuk memanfaatkan potensi ini, BI bekerja sama dengan Kementerian dan Lembaga langsung bergerak cepat dalam memaksimalkan inovasi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.

Di antaranya lewat kerja sama interkoneksi pembayaran lintas negara berbasis kode QR. Upaya ini sejalan dengan kesepakatan terkait Regional Payment Connectivity dan Local Currency Settlement di KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo lalu.

Interkoneksi ini tentunya semakin membuka luas potensi perdagangan lintas negara terutama bagi pelaku UMKM.

Melalui MoU, BI, BNM, BSP, MAS dan BOT sepakat untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran untuk mendukung lebih cepat, pembayaran lintas batas yang lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif.

Regional Payment Connectivity (RPC) atau konektivitas pembayaran lintas negara di kawasan merupakan inovasi sistem pembayaran yang memungkinkan negara-negara di kawasan tersebut untuk terhubung melalui sistem pembayaran yang sama.

Sistem pembayaran dapat menjadi lebih efisien aman dan inklusif sehingga masyarakat dapat mengakses layanan keuangan dan melakukan transaksi lebih mudah dan cepat.

Hal ini juga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tertentu dan membuka peluang bisnis baru.

Produk-produk hasil UMKM Indonesia punya kesempatan makin go international dalam hal pemasaran. Ini memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.

Terlebih lagi bila para pelaku UMKM sudah melek digital dan masuk ke dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital. Transformasi digital memang diperlukan bagi UMKM dari kota hingga ke pelosok desa untuk meningkatkan daya saing secara global.

Apalagi peran UMKM sangat besar dalam pemulihan ekonomi nasional. Data dari laman Kominfo.go.id, saat ini, terdapat 64,2 juta UMKM yang berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB Indonesia. Dari sisi tenaga kerja, UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja di negara ini atau sekitar 119,6 juta orang.

Meski demikian, baru sekitar 17,5 juta pelaku UMKM yang masuk ke ekosistem digital dan memanfaatkan e-commerce. Jumlah ini bisa dikatakan masih sangat sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun